Bendungan Karian Diyakini Dapat Mengaliri 22 Ribu Hektare Sawah

Bendungan Karian Diyakini Dapat Mengaliri 22 Ribu Hektare Sawah

Bantentoday – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Banten menyebutkan Bendungan Karian seluas 2.170 hektare dapat mengaliri areal persawahan seluas 22 ribu hektare.

“Kami meyakini petani merasa senang jika Bendungan Karian itu dioperasikan, karena bisa mengaliri areal persawahan itu,” kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Senin (11/7).

Petani Kabupaten Lebak menyambut baik pembangunan Bendungan Karian, selain untuk memasok air baku untuk Banten, Bogor dan DKI Jakarta juga bisa mengaliri areal persawahan di wilayah setempat yang kerapkali terjadi kekeringan akibat tidak adanya jaringan infrastruktur irigasi.

Karena itu, pembangunan Bendungan Karian bisa memenuhi ketersediaan pasokan air untuk areal persawahan seluas 22 ribu hektare.

“Kami memastikan produksi pangan meningkat, karena petani bisa tanam tiga kali dari sebelumnya dua kali tanam dalam setahun,” katanya.

Menurut dia, pembangunan Bendungan Karian tentu membawa dampak positif bagi sektor pertanian di Kabupaten Lebak karena Bendungan Karian bisa memenuhi ketersediaan pasokan air juga mampu pengendalian banjir.

Artinya, jika mampu mengendalikan banjir sehingga dapat mengatasi puso atau gagal panen.

“Kami mendorong petani agar meningkatkan gerakan tanam setahun tiga kali musim tanam, karena adanya pasokan air dari Bendungan Karian,” kata Deni.

Deni menyebutkan, produksi pangan di Kabupaten Lebak rata-rata 270 ribu ton/tahun dan surplus 12 bulan dengan penduduk 1,3 juta.

Areal persawahan baku seluas 45 ribu hektare dengan dua kali musim tanam 90 ribu hektare/tahun.

Karena itu, pemanfaatan pasokan irigasi air Bendungan Karian seluas 22 ribu hektare maka petani bisa tanam tiga kali dalam setahun dari 90 ribu hektare menjadi 150 ribu hektare/tahun.

“Jika tanam 150 ribu hektare dipastikan produksi pangan di Lebak bisa mencapai 500 ribu ton setara beras dan bisa memberikan kontribusi sekitar 10 persen untuk ketersediaan pangan luar daerah, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi,” pungkas Deni Iskandar.

CATEGORIES
TAGS