Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

BPBD Lebak: 4.085 kepala keluarga terdampak bencana alam

BPBD Lebak: 4.085 kepala keluarga terdampak bencana alam

Bantentoday – Periode Januari – 9 Mei 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mencatat 4.085 kepala keluarga yang terdampak bencana alam.

“Bencana alam itu tidak menimbulkan korban jiwa,” kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Rangkasbitung, Lebak, Minggu (12/5/2024).

Jelasnya, BPBD Lebak hingga kini menyampaikan peringatan kewaspadaan bencana alam, karena cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir masih berpeluang pada sore hingga malam hari.

“Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghindari korban jiwa,” ucapnya.

Sebab, kata Febby, wilayah Kabupaten Lebak “langganan” bencana alam mulai banjir, tanah longsor, pergerakan tanah dan angin puting beliung. Adapun kerugian sekitar Rp30 miliar.

Kerugian tersebut adalah kerusakan infrastruktur pemukiman dan ekonomi masyarakat yang ditimbulkan akibat bencana itu.

“Kami minta masyarakat tetap siaga dan waspada menghadapi cuaca ekstrem musim hujan ke musim kemarau,” kata Febby.

Menurut dia, BPBD Kabupaten Lebak memetakan daerah rawan bencana alam, termasuk potensi tsunami tersebar di 15 kecamatan.

Selama ini, daerah rawan bencana alam itu, karena terdapat pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai.

Dengan demikian, pihaknya minta masyarakat agar tetap waspada untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material lebih besar.

BPBD Kabupaten Lebak kini membuka posko utama untuk melayani masyarakat jika terdampak bencana alam agar cepat menghubunginya untuk mendapatkan evakuasi pertolongan.

Mereka di posko utama itu terdiri dari petugas BPBD dan relawan tangguh selama 24 jam dengan memberlakukan siap siaga menghadapi cuaca ekstrem itu karena berpotensi menimbulkan bencana alam.

Selain itu juga petugas posko utama menyiapkan peralatan evakuasi juga ketersediaan logistik untuk penanggulangan bencana agar mereka dapat ditangani dengan baik dan tidak menimbulkan korban jiwa.

Selain itu juga pihaknya meminta penanganan pascabencana melibatkan semua pihak yang terlibat baik masyarakat, media, mahasiswa, pengusaha, relawan dan lainnya. “Kami sekarang memasuki masa pancaroba dengan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk kemudahan komunikasi agar penanganan bencana alam berjalan maksimal,” tutup Febby.

 

TAGS