Wamendag Jerry: Tiga kunci yang harus dimiliki pemimpin
Bantentoday – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menekankan, kepemimpinan yang hebat bukan hanya tentang memimpin, tetapi juga tentang membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitar.
“Ada tiga kunci yang harus dimiliki seorang pemimpin,” kata Wamendag Jerry dalam Inspirational Sesion I dalam Boot Camp Anugerah ASN 2023 yang digelar di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Lembaga Administrasi Negara (LAN) di Jakarta pada hari ini, Senin (29/7).
Kunci pertama, katanya, harus memahami perkembangan kondisi global dan nasional. Kunci kedua, memahami peluang dan tantangan global dan nasional. “Kunci ketiga, memiliki keahlian digital dan mampu mengembangkan potensi yang ada di masyarakat,” ungkap Wamendag Jerry.
Terkait kunci pertama, Wamendag Jerry melanjutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwiulan I-2024 mampu tumbuh 5,11 persen year-on-year (YoY). Angka tersebut lebih tinggi dari negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Uni Eropa.
Inflasi Indonesia juga relatif terkendali dan bahkan lebih rendah dari beberapa negara lainnya. Inflasi tahunan Indonesia pada Juni 2024 sebesar 2,51 persen YoY, dan berada di bawah target pemerintah sebesar 3 persen.
“Kinerja perdagangan Indonesia juga relatif terjaga meskipun mengalami pelemahan ekspor. Tidak banyak negara yang mengalami surplus neraca perdagangan secara berkelanjutan seperti Indonesia, ” imbuh Wamendag Jerry.
Pada triwulan I-2024, Indonesia berhasil mencatatkan surplus USD 10,1 miliar. Surplus neraca perdagangan juga terjaga selama 50 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Pada Januari–Juni 2024, surplus neraca perdagangan sudah mencapai USD 15,45 miliar.
Wamendag Jerry menegaskan, surplus menunjukkan nilai ekspor Indonesia yang lebih besar daripada impornya selama 50 bulan tersebut.
Dari sisi daya saing global, peringkat Indonesia dalam Global Competitiveness Index 2024 juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada 2020 silam, Indonesia masih berada di peringkat ke-40. Namun pada tahun ini, Indonesia sudah berada di peringkat 27. Hal ini dipengaruhi kinerja ekonomi, efisien birokrasi, efisiensi bisnis, dan pembangunan infrastruktur.
“Bahkan, untuk efisiensi birokrasi atau pemerintahan Indonesia sudah berada di peringkat ke-23. Tentu capaian menjadi modal penting bagi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik di Indonesia,” ujar Wamendag Jerry.
Terkait kunci kedua, Wamendag Jerry melanjutkan, Indonesia diproyeksikan menjadi negara maju dengan PDB per kapita di atas USD 30 ribu atau peringkat ke-5 di dunia pada 2045. Pemerintah terus berusaha untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan daya saing seluruh sektor untuk mencapai cita-cita tersebut.
“Hal ini tentu tidak mudah. Menjadi tugas bagi para pemimpin-pemimpin muda untuk memanfatkan peluang dan mengelola tantangan menjadi kesempatan,” jelas Wamendag Jerry.
Beberapa tantangan dan peluang yang dihadapi antara lain pergeseran status ekonomi berbagai negara kurang berkembang; pergeseran demografi penduduk dunia; gangguan logistik, distribusi, dan rantai pasok; serta perkembangan geopolitik global, termasuk friendshoring dan decoupling.
Berikutnya peningkatan kontribusi perdagangan digital, kenaikan harga pangan dan energi dalam negeri, serta isu ekonomi hijau dan perdagangan berkelanjutan.
Sementara terkait kunci ketiga, Wamendag Jerry mengemukakan, keahlian digital diperlukan untuk mendukung kontribusi ekonomi digital Indonesia yang akan terus bertambah dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Bahkan pada 2030 mendatang, diproyeksikan mencapai 23 persen dari total PDB Indonesia.
Nilai transaksi perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE/e-commerce) juga akan terus tumbuh. Nilai transaksi PMSE pada 2023 mencapai Rp453,75 triliun dan diprediksi tumbuh 2,8 persen menjadi Rp487 triliun pada 2024. Selain itu, jasa transportasi daring dan media daring juga terus berkembang.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga didukung kontribusi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang jumlahnya mencapai 99 persen dari keseluruhan unit usaha. Dengan keterlibatan 120 juta orang pada sektor UMKM, sektor ini memberikan kontribusi lebih dari 60 persen kepada PDB Indonesia.
“Dukungan dan pengembangan UMKM akan sangat berarti bagi masyarakat. Dengan demikian, hal ini perlu menjadi prioritas para pemimpin masa depan,” sebut Wamendag Jerry.