Warga Lapas Wanita Tangerang Diberi Ketrampilan untuk Hasilkan Produk
Bantentoday – Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian menggelar kegiatan pembinaan kemandirian melalui Bimbingan Teknis Wirausaha Baru IKM bagi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kota Tangerang pada 17-22 Juli 2023.
Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Kementerian Perindustrian dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, yang juga merupakan kerja sama antara Ditjen Pemasyarakatan, Ikatan Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia (PIMTI), dan Yayasan Batik Indonesia (YBI).
Salah satu kegiatan penumbuhan wirausaha baru industri yang terus dilakukan Ditjen IKMA, yaitu melalui bimbingan teknis di lembaga pemasyarakatan (lapas), yang selama ini menjadi tempat pelatihan bagi warga binaan pemasyarakatan agar memiliki bekal kemandirian saat lepas masa tahanan dan kembali bersosialisasi di lingkungan masyarakat.
“Lapas sebagai tempat pembinaan dapat menjadi ruang untuk penumbuhan kreativitas dan inspirasi serta menjadi peluang penciptaan wirausaha baru,” kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita, di Tangerang belum lama ini.
Adapun tujuan dari kerja sama tersebut adalah meningkatkan keterampilan dan kreativitas warga binaan lembaga pemasyarakatan dalam menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah serta memberikan bekal dan meningkatkan keterampilan dalam membuat produk unggulan melalui lapas.
Kegiatan penumbuhan WUB IKM di Lapas Perempuan Tangerang ini diikuti sebanyak 90 peserta dengan tiga topik yang berbeda. Pelatihan yang dilaksanakan,yakni Bimbingan Teknis WUB IKM Batik Cap/ Tulis dan Teknis Pewarnaan dengan 30 peserta, Bimbingan Teknis WUB IKM Diversifikasi Kain Batik,serta Bimbingan Teknis WUB IKM Olahan Pangan untuk 30 peserta.
“Kami mengharapkan kepada seluruh peserta bimbingan teknis ini agar memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk menimba ilmu pengetahuan,” ungkap Dirjen IKMA.
Menurut Reni, pembinaan kemandirian sangat diperlukan agar para warga binaan memiliki bekal keterampilan yang cukup, sehingga setelah kembali ke masyarakat diharapkan mampu bersaing dalam bursa tenaga kerja dan/atau dapat hidup mandiri sehingga dapat berguna bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Sebab, perluasan lapangan kerja dapat menjadi solusi dalam peningkatan kesejahteraan untuk mengurangi kesenjangan sosial.
“Hal ini diharapkan dapat memberikan efek positif pada lingkungan sekitar yang tentunya dijalani setelah selesai masa pembinaan,” imbuhnya.
Selama ini, Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kota Tangerang juga telah memberikan berbagai pembinaan keterampilan kepada 268 warga binaan seperti dalam hal teknis produksi pangan berupa pembuatan makanan ringan siap saji, usaha salon kecantikan, produksi barang kerajinan, hingga menjahit.