Muswil SPI Banten: Satukan Barisan Petani, Perkuat Agenda Reforma Agraria

Bantentoday – Serikat Petani Indonesia (SPI) Wilayah Banten menyelenggarakan Musyawarah Wilayah (Muswil) pada Minggu, 6 Juli 2025. Kegiatan ini digelar di Pandeglang dan dihadiri oleh pengurus cabang dari Serang, Pandeglang, dan Lebak, perwakilan majelis cabang, serta sejumlah basis aktif dari berbagai wilayah SPI Banten.
Muswil ini menjadi forum strategis untuk mengevaluasi kepengurusan SPI, khususnya di Banten selama satu periode terakhir, memperbarui kepengurusan, serta menyusun langkah-langkah perjuangan lima tahun ke depan. Agenda ini juga merupakan bagian dari rangkaian konsolidasi organisasi menuju Kongres ke-V SPI.
Tema Muswil Banten “Perkuat Organisasi Massa Kaum Tani dan Bangkitkan Perjuangan Reforma Agraria Sejati,” diangkat sebagai respons atas kondisi yang tengah dihadapi petani, khususnya terkait konflik agraria yang berlangsung di berbagai wilayah. Tema ini menegaskan pentingnya memperkuat barisan organisasi tani sebagai alat perjuangan, sekaligus mendorong tumbuhnya kesadaran politik di kalangan petani untuk memperjuangkan hak atas tanah dan kedaulatan atas sumber-sumber agraria secara kolektif dan terorganisir.
Rangkaian Muswil diawali dengan pembukaan yang diisi oleh sambutan dari Ketua Umum dan Sekretaris Umum SPI. Henry Saragih selaku Ketua Umum menyampaikan bahwa keberadaan SPI di Banten telah meluas. Menurutnya, hal ini menjadi modal penting sekaligus tantangan tersendiri. “Tantangannya sekarang ini adalah bagaimana SPI di Banten ini bisa menjadi kekuatan untuk perubahan masyarakat Banten, masyarakat pedesaan, dan kita para petani ini,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya proses evaluasi atas perjuangan yang telah dilakukan selama ini, sekaligus merancang langkah strategis untuk lima tahun ke depan. “Kita perlu mengevaluasi sejauh mana perjuangan yang sudah kita lakukan, dan juga kita perlu membuat rencana lima tahun ke depan agar SPI bisa maju di Banten ini dan juga di Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Agus Ruli Ardiansyah selaku Sekretaris Umum SPI mengapresiasi hadirnya para pemuda dalam forum ini sebagai harapan baru bagi gerakan tani, khususnya di Banten. Sejalan dengan itu, Agus menekankan pentingnya pendidikan organisasi, terutama terkait sejarah perjuangan dan tantangan ke depan.
“Kita harus mendisiplinkan dan meningkatkan kapasitas kita. Kalau kita mau menjadi organisasi yang kuat, kita harus mau belajar, mengikuti rapat, dan mendisiplinkan diri. SPI ini bukan organisasi yang dibentuk oleh orang lain, dan kitalah yang harus menjaganya,” ujarnya.
Salah satu keputusan penting dalam Muswil adalah terpilihnya Muhaemin sebagai Ketua SPI Banten periode 2025–2030. Selain pemilihan kepengurusan baru, agenda Muswil juga menyoroti pentingnya membangun kesadaran politik kaum tani serta memperkuat kekompakan antarpetani. Forum ini menjadi ruang bersama untuk merumuskan arah perjuangan ke depan, dengan menegaskan kembali komitmen terhadap reforma agraria dan kedaulatan pangan.
Dalam Muswil tersebut, peserta menyepakati sejumlah program kerja strategis sebagai arah gerak organisasi untuk periode baru. Beberapa poin utama yang disepakati meliputi penguatan pendidikan kader dan anggota, pengembangan koperasi petani berbasis agroekologi, serta peningkatan komunikasi dan pendekatan dengan para tokoh masyarakat di Banten. SPI Banten juga akan memperluas jejaring dengan lembaga pemerintah daerah. Di samping itu, persiapan menuju peringatan Hari Tani Nasional (HTN), penataan sistem iuran anggota, dan perluasan pendidikan agroekologi di tingkat basis menjadi bagian dari fokus gerakan ke depan
