Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kadin : Yakin, peringkat kredit Indonesia naik level jadi BBB+

Kadin : Yakin, peringkat kredit Indonesia naik level jadi BBB+

Bantentoday – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meyakini peringkat kredit Indonesia yang saat ini ada pada kriteria BBB akan naik level menjadi BBB+ dalam kurun 1,5 tahun ke depan.

“Saya pikir dalam waktu 1,5 tahun, kita harus naik dari BBB ke BBB+ yang menempatkan kita dalam status investasi yang bagus,” kata Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie di Jakarta, Selasa (21/1).

Anindya Bakrie juga mengajak para investor dunia untuk menanamkan modalnya di Tanah Air, mengingat Indonesia memiliki banyak kelebihan. Di antaranya jumlah populasi terbanyak di Asia Tenggara (ASEAN), yakni sebanyak 285 juta jiwa yang mayoritas berusia di bawah 40 tahun.

Selain itu, apabila berkaca dari pertumbuhan ekonomi, dikatakannya Indonesia sudah mengalami pertumbuhan lima kali lipat dalam kurun waktu 20 tahun ke belakang, serta menargetkan untuk tumbuh empat kali lipat dalam 20 tahun ke depan.

“Ini tidak mudah, tapi bukan tidak bisa tercapai. Pada masa tersebut (tahun 2045), pendapatan per kapita Indonesia akan menjadi 20.000 dolar AS,” katanya.

Lebih lanjut, Anindya menyatakan hadirnya Paviliun Indonesia dalam ajang WEF di Davos, Swiss itu bertujuan untuk menarik investasi dari negara-negara nontradisional, serta meyakinkan para investor untuk menanamkan modalnya.

“Untuk memastikan kita membuka pasar di luar apa yang sudah kita lakukan dengan China, Amerika Serikat, ASEAN, dan sebagainya,” kata dia.

 

TAGS