Januari-Maret 2024, produksi beras di Kabupaten Lebak surplus 38.956 ton
Bantentoday.id – Produksi beras di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada Januari-Maret 2024 surplus 38.956 ton atau cukup untuk ketersediaan pangan selama 3,3 bulan ke depan.
“Kami minta petani yang sudah memanen padi agar melakukan percepatan gerakan tanam,” kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar, Rabu (24/4).
Percepatan gerakan tanam bisa meningkatkan produksi beras dan pendapatan ekonomi petani Kabupaten Lebak. Saat ini, produksi beras dari Januari-Maret 2024 di Kabupaten Lebak terealisasi sebanyak 74. 714 ton atau gabah kering giling (GKG) 118.165 ton.
Kebutuhan konsumsi pangan masyarakat di daerah ini sebanyak 143.038 ton/tahun atau rata-rata 11.920 ton/bulan untuk penduduk 1,4 jiwa. Sedangkan, kebutuhan beras yang terserap dari Januari-Maret 2024 sebanyak 35.760 ton, sehingga tersisa 38.956 ton atau surplus selama 3,3 bulan ke depan.
“Saya kira kebutuhan konsumsi beras lokal di daerah ini relatif aman dan terpenuhi hingga surplus 3,3 bulan itu,” kata Deni.
Menurut dia, selama ini, produksi beras di Kabupaten Lebak sudah beberapa tahun terakhir surplus, termasuk produksi tahun 2023 yang terdampak kemarau panjang.
Namun, produksi pangan tahun ini dioptimalkan peningkatan indeks pertanaman (IP) dengan bantuan pompa dari Kementerian Pertanian, sehingga petani yang awalnya hanya tanam satu hektare dan bisa dilakukan menjadi tiga kali tanam dalam setahun.
Pompa itu bisa difungsikan untuk mengambil sumber permukaan air yang ada, seperti sungai maupun embung dan mata air sehingga dapat mengaliri ke areal persawahan di Kabupaten Lebak seluas 50 ribu hektare.
Dari lahan 50 ribu hektare itu dapat meningkatkan IP tiga kali tanam dalam setahun seluas 150 ribu hektare. “Kami optimis Lebak bisa menjadi lumbung pangan di Banten dengan panen 150 ribu hektare itu,” katanya.