Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Dinkes Kota Tangerang Salurkan Alat Antropometri untuk Deteksi Stunting

Dinkes Kota Tangerang Salurkan Alat Antropometri untuk Deteksi Stunting

Bantentoday – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Banten, menyalurkan alat antropometri yang berfungsi untuk mendeteksi stunting pada anak ke 1.092 posyandu di wilayah setempat.

“Alat ini berfungsi untuk mendeteksi stunting secara valid dan akurat dengan sistem kerja melalui pengukuran dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak,” kata Kepala Dinkes Kota Tangerang dr Dini Anggraeni di Tangerang, Senin (28/8).

Kata dr Dini, alat antropometri yang diberikan kepada posyandu berupa digital baby scale atau timbangan bayi digital, stadiometer atau alat ukur tinggi badan, infantometer atau alat ukur panjang badan, timbangan injak digital, metline atau alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala serta tas antropometri kit.

Baca juga: Pemkot Tangerang ‘Guyur’ Rp200 Juta Tiap Kelurahan untuk Atasi Stunting

Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berhasil menekan angka stunting dari 15,3 persen pada 2021 menjadi 11,8 persen pada 2022 atau turun 3,5 persen. Menurut dia, alat yang diberikan kepada posyandu tersebut telah berstandar Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sehingga diharapkan upaya dalam menekan stunting dapat dilakukan.

Baca juga: Pemkab Tangerang Klaim Angka Stunting Turun

“Saat pengukuran bayi lebih standar, maka barometer pengukuran stunting dengan tinggi atau berat tubuh bisa lebih tepat. Jadi, jangan sampai kita bilang stunting, tetapi ternyata cara mengukurnya yang kurang tepat,” kata Dini.

Sementara itu, penanganan stunting di Kota Tangerang yang telah dilakukan di antaranya promosi dan konseling menyusui, pemberian makanan bayi anak pada masa 1.000 hari pertama kehidupan, sumplementasi gizi makro, suplementasi tablet penambah darah, suplemen ibu hamil, vitamin A, kalsium dan zinc, serta fasilitas Pos Gizi.

Baca juga: Tekan Angka Stunting, Pemkot Tangerang Canangkan ‘Goceng’

Kemudian pemeriksaan kehamilan gratis, pendampingan ibu hamil oleh kader Srikandi, kelas ibu hamil dan balita, posyandu remaja, imunisasi, pemberian obat cacing. Selain itu, Dinkes juga melakukan penyuluhan calon pengantin dan menyediakan sistem rujukan terintegrasi.

TAGS