Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Cuaca masih ekstrem, Pemkab Lebak perpanjang masa tanggap darurat

Cuaca masih ekstrem, Pemkab Lebak perpanjang masa tanggap darurat

Bantentoday – Pemkab Lebak, Banten memperpanjang masa tanggap darurat bencana alam banjir, longsor dan pergerakan tanah hingga 30 Desember 2024.

“Perpanjangan masa tanggap darurat ini karena cuaca ekstrem masih terjadi yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Minggu (15/12).

Sebelumnya, jelas Febby, pihaknya telah menetapkan tanggap darurat selama dua pekan mulai tanggal 2 sampai 15 Januari 2025 menyusul bencana alam.
Diketahui, masyarakat Kabupaten Lebak yang terdampak bencana banjir, pergerakan tanah dan longsor mulai Senin (2/12) sampai Minggu (8/12) tercatat 7.580 jiwa dari 1.909 Kepala Keluarga (KK) tersebar di 66 desa dan satu kelurahan.
Selain itu juga tercatat 2.247 rumah terdampak banjir, longsor dan pergerakan tanah dan 45 rumah rusak berat, tiga rumah rusak sedang dan 158 rumah rusak ringan juga 10 fasilitas sosial dan dua fasilitas umum serta 253 hektare sawah terancam puso atau gagal panen.

Bencana alam itu juga menyebabkan lima orang dilaporkan meninggal dunia dan satu luka-luka. Sedangkan, saat ini warga yang masih tinggal di pengungsian di gedung SMPN 8 setempat akibat pergerakan tanah di Desa Cidikit Kecamatan Bayah 67 KK dengan 180 jiwa.
Untuk Desa Panyaungan Kecamatan Cihara terdapat pengungsi di tenda 24 KK dengan 81 jiwa dan pergerakan tanah di Desa Neglasari Kecamatan Cibeber puluhan KK mengungsi di rumah kerabat.
Bencana alam tersebut terjadi di 19 kecamatan antara lain Kecamatan Sajira, Cipanas, Cimarga, Leuwidamar, Rangkasbitung, Cibadak, Cijaku, Gunungkencana, Banjarsari, Cigemblong, Wanasalam, Cihara, Panggarangan, Cibeber, Bayah, Kalanganyar, Maja, Sobang dan Cilograng.
Karena itu, pihaknya minta masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar waspada dan siap siaga, sebab khawatir terjadi bencana susulan.

Selama ini, ujar dia, wilayah Kabupaten Lebak masuk kategori langganan bencana alam mulai banjir, longsor, pergerakan tanah hingga tsunami, karena topografi alamnya pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai.
“Kami berharap masyarakat memiliki kesadaran untuk mencegah bencana alam agar tidak menimbulkan korban jiwa,” katanya menjelaskan.
Menurut dia, pihaknya mewaspadai kemungkinan adanya bencana susulan mengingat menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika wilayah Lebak berpotensi menghadapi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat hingga 14 hari ke depan.
Febby bilang, BPBD juga menyiagakan bantuan dan perlengkapan penanganan bencana seperti pelampung, perahu karet, tenda, kendaraan dapur umum, ambulans, dan kendaraan operasional supaya bisa cepat bertindak jika sewaktu-waktu terjadi banjir dan tanah longsor.
“Selama masa tanggap darurat kami terus siaga untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak bencana alam,” kata Febby.
TAGS