Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Bukan Hanya Milik Atlet: Anak Muda Perlu Mulai Memperhatikan VO2 Max

Bukan Hanya Milik Atlet: Anak Muda Perlu Mulai Memperhatikan VO2 Max

Bantentoday – Di tengah meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat, VO2 max semakin naik daun sebagai indikator kebugaran yang semakin diperhatikan generasi muda. Tidak lagi sekadar mengejar berat badan ideal atau tekanan darah stabil, banyak orang kini mulai sadar bahwa VO2 max, kapasitas tubuh dalam menyerap dan menggunakan oksigen saat beraktivitas, justru memberi gambaran yang lebih dalam tentang kondisi jantung, paru-paru, dan sistem metabolisme secara keseluruhan.

“Kalau kita melihat rekomendasi WHO, aktivitas olahraga yang dianjurkan adalah 75–150 menit per minggu. Jika kita ambil tengahnya, 105 menit, berarti cukup dengan 15 menit bergerak setiap hari. Jika kita konsisten, ini bisa meningkatkan imun tubuh dan mencegah penyakit seperti batuk, misalnya,” ujar lifestyle influencer Gerald Vincent di salah satu konten TikTok-nya. Menurutnya, peningkatan VO2 max tak harus datang dari latihan berat atau olahraga yang membosankan. “Jika kamu suka dance, mungkin bisa pilih kegiatan ini. Dance bisa mendukung kesehatan jantung dan melancarkan darah ke paru-paru,” lanjutnya.

VO2 max selama ini lebih dikenal dalam dunia atletik atau pelatihan profesional, tapi kini mulai masuk ke radar masyarakat umum, terutama anak muda yang mencari cara konkret untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan umur panjang. Studi terbaru menunjukkan bahwa VO2 max adalah salah satu indikator paling akurat dalam memprediksi harapan hidup. Semakin tinggi angkanya, semakin besar peluang seseorang hidup sehat lebih lama.

Kabar baiknya, peningkatan VO2 max bisa dilakukan lewat aktivitas ringan. Salah satunya: dance 15 menit setiap hari. Terlihat sederhana, tapi efeknya sangat nyata. Gerakan yang aktif dalam waktu singkat bisa membantu memperkuat sistem kardiovaskular, memperlancar pernapasan, dan bahkan memperbaiki suasana hati.

Dokter spesialis paru dan onkologi, dr. Moh Ramadhani Soeroso, Sp.P(K), atau dr. Deni Soeroso, menjelaskan bahwa aktivitas fisik meski hanya 15 menit sehari tetap membawa dampak langsung pada sistem pernapasan. “Saat tubuh aktif bergerak, jantung akan bekerja lebih efisien sehingga paru-paru dapat menyerap oksigen dengan lebih optimal,” jelasnya dalam sebuah konten di media sosial. Ia menambahkan, “Dengan peningkatan suplai oksigen, tubuh akan memproduksi lebih banyak mioglobin, zat penting yang membantu otot menyimpan oksigen. Hal ini memperlancar proses pembakaran energi dan mencegah penumpukan asam di otot maupun jaringan paru-paru.”

Peningkatan VO2 max bukan hanya tentang menjadi lebih kuat atau tahan lama saat olahraga. Ini juga berarti sistem tubuh bekerja lebih cerdas dan efisien, dari sirkulasi darah, metabolisme energi, hingga perlindungan terhadap infeksi dan gangguan ringan seperti batuk. Aktivitas seperti dance bahkan digunakan dalam berbagai program terapi karena terbukti membantu menurunkan stres dan meningkatkan kondisi mental, yang pada akhirnya juga berpengaruh pada kesehatan fisik.

Menariknya: siapapun bisa memulainya. Tidak butuh alat, tidak perlu keahlian khusus, dan tidak harus pergi ke gym. Cukup pilih lagu favorit, ikut gerakan dance yang sedang tren, dan luangkan 15 menit saja. Untuk pekerja kantoran atau pelajar yang sehari-hari duduk terlalu lama, ini adalah awal yang realistis untuk memulai hidup aktif.

“Gerakan ringan selama 15 menit setiap hari merupakan investasi kesehatan yang mudah dilakukan. Tidak perlu keluar rumah, cukup bergerak aktif dari dalam rumah. Ini adalah langkah sederhana yang efektif dalam menjaga kesehatan paru-paru,” tutup dr. Deni Soeroso.

TAGS