Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Wamenparekraf Ajak Pengusaha Arab Saudi Tanamkan Investasi di Sektor Parekraf Indonesia

Wamenparekraf Ajak Pengusaha Arab Saudi Tanamkan Investasi di Sektor Parekraf Indonesia

Bantentoday – Wamenparekraf/Wakabaparekraf Angela Tanoesoedibjo mengajak para pengusaha di Arab Saudi sebagai calon investor untuk menanamkan investasi di Indonesia yang memiliki beragam potensi di berbagai bidang khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang prospektif.

“Pascapandemi menjadi kesempatan yang tepat untuk membahas peluang investasi dan potensi kolaborasi. Khususnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Angela disiaran resminya yang diterima, Jumat (29/9).

Wamenparekraf Angela memaparkan kondisi terkini Indonesia yang mencatatkan lebih dari 734 juta perjalanan di tahun 2022, angka ini lebih tinggi jika dibandingkan pada saat sebelum pandemi. Sementara permintaan perjalanan domestik pun cukup tinggi. Karenanya konektivitas dan infrastruktur di Indonesia kian ditingkatkan.

“Dengan konektivitas yang lebih baik di dalam negeri, terdapat banyak peluang bagi para pemangku kepentingan pariwisata. Misalnya, mereka dapat menciptakan pola perjalanan baru yang lebih menarik yang dapat meningkatkan lenght of stay dan spending of travelers,” kata Wamenparekraf.

Hal yang sama juga berlaku untuk wisatawan mancanegara. Ada pertumbuhan positif yang mencapai hampir enam juta pada tahun 2022. Dan pada 2023, Wamenparektaf Angela optimistis Indonesia bisa mendapatkan setidaknya 10 juta-12 juta kedatangan wisman.

Target tersebut tidak terlepas dari berbagai event yang diselenggarakan di Indonesia seperti G20, KTT ASEAN, MotoGP, F1 Power Boat, ASEAN Games, hingga konser internasional seperti Coldplay dan lainnya.

“Event ini menciptakan eksposur yang besar bagi pariwisata Indonesia, khususnya di lima destinasi pariwisata super prioritas Indonesia, yakni Borobudur, Danau Toba, Mandalika, Likupang dan Labuan Bajo. Yang menawarkan banyak peluang dan kemudahan berinvestasi, salah satunya melalui kawasan ekonomi khusus dengan insentif perpajakan,” kata Angela.

Selain sektor pariwisata, sektor ekonomi kreatif pun menunjukkan grafik yang signifikan dengan nilai ekspor sebesar 26,94 miliar dolar AS di tahun 2022 dengan tiga kontributor terbesar yaitu fesyen, kuliner, dan kerajinan. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan sebelum pandemi COVID-19.

“Namun peluang di sektor ekonomi kreatif tidak berhenti sampai di sini karena pertumbuhan yang menjanjikan juga ada di sektor media dan konten seperti televisi, aplikasi, gim, musik, film, dan animasi, yang didorong oleh besarnya populasi generasi muda Indonesia. Saat ini Indonesia memiliki lebih dari 50 persen generasi Z dan milenial. Dan mereka adalah generasi yang sangat produktif, sangat adaptif dan menguasai teknologi, dan mereka cukup konsumtif sehingga menjadi kombinasi yang sangat baik untuk investasi,” ujar Wamenparekraf.

“Untuk itu, saya menyambut Anda semua untuk datang ke Indonesia dan melihat sendiri peluang investasi di negara kami. Karena kata pepatah staying is believing,” ujarnya.

TAGS