Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Wamendag Jerry di Acara Globoil India 2023: Lawan Diskriminasi Kelapa Sawit

Wamendag Jerry di Acara Globoil India 2023: Lawan Diskriminasi Kelapa Sawit

Bantentoday – Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, menghadiri rangkaian acara konferensi Globoil India 2023, The 52nd Solvent Extractors’ Association of India Annual General Meeting & Annual Awards Function (SEA AGM), pada Kamis (28/9), dan Inaugural and Keynote Session of the Globoil India 2023, pada Jumat (29/9), di Mumbai, India.

Kehadiran Wamendag Jerry dalam kegiatan ini merupakan rangkaian agenda Misi Bersama (Joint Mission) Dewan Negara-negara Produsen Minyak Kelapa Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC) ke India.

“India merupakan mitra strategis bagi Indonesia di sektor minyak kelapa sawit. Nilai ekspor minyak sawit Indonesia ke India merupakan yang tertinggi, yaitu mencapai USD 5,32 miliar dan mencakup sekitar 18 persen dari total ekspor minyak sawit Indonesia ke dunia. Nilai tersebut juga terus meningkat dari tahun ke tahun dengan tren pertumbuhan 12,46 persen,” terang Wamendag Jerry.

Menurutnya, ekspor minyak sawit Indonesia ke India pada 2022 tercatat sebesar 4,9 juta ton atau meningkat 62 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai tersebut memberikan kontribusi sebesar 18 persen terhadap total nilai ekspor minyak sawit yang berjumlah USD 5,32 miliar.

Jelasnya, sektor minyak kelapa sawit Indonesia menyumbang sekitar USD 29,66 miliar pada pendapatan ekspor 2022 dan menciptakan sekitar 5,5 juta lapangan kerja.

“Pendapatan tersebut menempatkan produk minyak sawit pada peringkat pertama pendapatan ekspor sektor nonmigas selama lima tahun terakhir,” ungkapnya.

Wamendag Jerry melanjutkan, untuk menjadi produsen yang lebih kompetitif, Indonesia terus mendorong Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) yang memastikan seluruh praktik kelapa sawit Indonesia berkelanjutan. Di samping itu, untuk mencapai keberlanjutan kelapa sawit di kalangan petani kecil, maka perbaikan tata kelola, aspek hukum dan pengetahuan bisnis serta teknologi dan inovasi harus terus didorong melalui kebijakan dan peraturan yang ditetapkan pemerintah.

Wamendag Jerry kembali menekankan pentingnya kolaborasi antara negara-negara produsen dan konsumen minyak nabati, dalam mengatasi kampanye negatif terhadap industri kelapa sawit yang menganggap kelapa sawit sebagai penyebab deforestasi dan degradasi yang mengakibatkan perusakan lingkungan. Hal ini perlu diluruskan dengan menggunakan informasi faktual tentang praktik sawit yang berkelanjutan.

Selain itu, lanjutnya, kebijakan European Union Deforestation-free Regulation (EUDR) berpotensi menghambat ekspor produk sawit ke pasar Eropa. Regulasi tersebut berpotensi memberikan dampak negatif terhadap kehidupan lebih dari 2 juta petani di Indonesia.

“India memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan berencana untuk memulai produksi kelapa sawit di masa depan. Untuk itu, Indonesia mengajak India untuk berkolaborasi dengan negara-negara produsen kelapa sawit dalam melawan diskriminasi kelapa sawit demi menjamin kesejahteraan masyarakat serta melindungi kehidupan petani,” pungkas Wamendag Jerry.

TAGS