Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Tekan inflasi, Pemprov Banten perkuat ketahanan pangan

Tekan inflasi, Pemprov Banten perkuat ketahanan pangan

Bantentoday – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan memperkuat ketahanan pangan dalam rangka pengendalian inflasi yang dipengaruhi harga komoditas pangan.

“Inflasi di Provinsi Banten masih dipengaruhi oleh harga pangan kebutuhan pokok,” kata Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Banten Virgojanti di Serang, Senin (29/4).

Kata Virgojanti, bahwa inflasi Provinsi Banten tahun ke tahun pada April 2024 di angka 3,4 persen. “Harga gula dan bawang merah di daerah setempat masih tinggi, termasuk secara nasional. Produksi bawang merah Provinsi Banten masih terbatas, sedangkan di daerah penghasil bawang merah terjadi pergeseran tanam,” paparnya.

Pemprov Banten menjajaki menjalin kerja sama antardaerah penghasil bawang merah lainnya untuk memasok kebutuhan bawang merah di daerah itu.

Selain itu, menjalin kerja sama bisnis melalui PT Agro Bisnis Mandiri (ABM), BUMD Pemprov Banten dengan kelompok tani bawang merah.

Berdasarkan Indeks Perkembangan Harga (IPH) mingguan 20 komoditas pangan, di Provinsi Banten terjadi penurunan -1,47. Seperti di tingkat nasional, harga gula dan bawang merah masih menjadi penyumbang utama angka inflasi di Provinsi Banten.

“Dibanding dengan periode bulan Maret kemarin jauh lebih baik, sudah mengalami penurunan,” ujarnya.

Virgojanti mengatakan pada 2025, ketahanan pangan masih menjadi prioritas Pemprov Banten. “Tujuannya, sebagai bagian pengendalian inflasi dan mengurangi ketergantungan impor,” bebernya.

TAGS