Sutradara Aco Tenri Membawa Dunia Stand Up Comedy dalam Film Suka Duka Tawa

Bantentoday – Mengawali perjalanan di JAFF 2025, film terbaru persembahan BION Studios dan Spasi Moving Image, Suka Duka Tawa, yang menjadi debut penyutradaraan Aco Tenriyagelli menggelar Live Press Conference bersama Rachel Amanda, Marissa Anita, Arif Brata, Bintang Emon, dan Gilang Bhaskara.
Live Press Conference yang berlangsung pada hari terakhir JAFF Market 2025 di Jogja Expo Center, suasana berlangsung meriah. Para pengunjung JAFF Market 2025 pun dengan antusias menyaksikan bincang-bincang bersama jajaran pemeran dan sineas Suka Duka Tawa di booth Visinema Group.
Aco Tenriyagelli mengungkapkan kisah di balik film Suka Duka Tawa yang mengeksplorasi tema keluarga dari sudut pandang relasi anak dan bapak. Mengikuti kisah Tawa (Rachel Amanda), komika Stand Up Comedy yang baru merintis kariernya. Sejak kecil, Tawa ditinggal oleh bapaknya yang menjadi komedian terkenal di televisi, dan tinggal bersama ibunya.
“Di film ini mengeksplorasi trauma yang dialami Tawa sejak kecil, dan aib dari bapaknya yang sejak kecil meninggalkannya menjadi materi Stand Up Comedy. Dari situ, Tawa menjadi terkenal, tapi juga kemudian ada konflik ketika bapaknya kembali ke kehidupan Tawa,” ujar Aco Tenriyagelli.
Aco, yang sebelumnya telah banyak menggarap film pendek, serial, hingga video musik, mengungkapkan dalam menggarap film panjang debutnya, ia diberikan ruang kebebasan kreatif oleh BION Studios dan Spasi Moving Image.
“Memilih kolaborator yang tepat untuk idenya bisa tumbuh dengan baik dan benar itu menjadi salah satu tantangannya bagi sineas yang baru memulai produksi film panjang. BION Studios, yang menjadi bagian dari Visinema Group, dan dukungan dari Spasi Moving Image, memberikan ide saya bisa menemukan rumah yang tepat. Membuat prosesnya menjadi terasa mudah dan menyenangkan, meski prosesnya panjang,” ujar Aco.
Di film Suka Duka Tawa, Aco menggandeng Amanda sebagai pemeran utama. Ini merupakan kerja sama keduanya kesekian kali di berbagai proyek. Tak hanya Amanda, Aco juga menggandeng Bintang Emon, yang terakhir kali menduetkan keduanya dalam sebuah video musik. Sementara itu, Marissa Anita, Teuku Rifnu Wikana, dan Enzy Storia juga telah bekerja sama dengan Aco dalam karya terdahulu.
Bagi Trio Podcast ABG: Arif Brata, Bintang Emon, dan Gilang Bhaskara, ini menjadi pertama kalinya bagi ketiganya secara bersama berkolaborasi dengan Aco, di layar lebar. Nazira C. Noer, Abdel Achrian, dan Mang Saswi juga untuk pertama kalinya bekerja sama dengan Aco.
Amanda mengungkapkan, Suka Duka Tawa menjadi eksplorasi terbaru Aco yang harapannya akan kembali menyentuh hati penonton. Menurut Amanda, kisah tentang relasi anak perempuan dan bapaknya di film ini membawa emosi yang bisa dirasakan secara universal.
“Aco nyemplungin aku ke panggung Open Mic Stand Up Comedy. Sempat stres parah. Tapi aku jadi punya respek yang jauh lebih tinggi tentang seni Stand Up Comedy. Dibutuhkan kemampuan menulis dan membangun cerita. Di sisi lain, ketika aku melakukan Open Mic, juga membantuku untuk menjadi karakter Tawa, bagaimana rasanya di atas panggung, menceritakan sesuatu yang personal dan hasilnya menjadi orang yang lucu. Aku jadi paham tentang lapisan jadi komika ketika menceritakan sesuatu yang sangat personal tapi bisa sangat ringan dan universal,” kata Amanda.
Bagi Marissa Anita, kisah dalam Suka Duka Tawa memberikannya sebuah refleksi tentang relasi paling mendasar dari manusia. Sebuah dinamika konflik keluarga yang menyelami luka dan trauma. Namun, Aco punya sudut pandang yang unik dari kedalaman yang dibawanya.
“Dari pertama kenal, Aco, aku langsung suka. Di film ini, cara bercerita adalah sangat Aco. Aco punya banyak teman, dan setiap bertemu teman-temannya, dia selalu ceria. Namun di saat yang sama, Aco punya kedalaman yang luar biasa. Dia adalah sutradara yang unik,” kata Marissa Anita.
Mewakili Trio Podcast ABG, Gilang Bhaskara, mengungkapkan di film Suka Duka Tawa ia menemukan banyak pelajaran baru. Meski bukan yang pertama kalinya ia terlibat dalam sebuah proyek film panjang, Gilang menuturkan di film ini menjadi proses yang paling serius untuknya.
“Bisa dibilang ini adalah film yang keterlibatan adegan gue cukup banyak dan persiapannya cukup serius dan panjang. Meski gue bersama Arif Brata, Bintang Emon, dan Enzy Storia banyak bercandanya, tetapi kami sangat serius. Bahkan kami disediakan acting coach. Banyak banget hal baru yang gue pelajari dan ini menjadi sesuatu yang seru, menjadi playground gue,” ungkap Gilang Bhaskara.
Film Suka Duka Tawa terpilih sebagai Closing Film JAFF 2025, yang akan diputar pada 6 Desember 2025 di Empire XXI Yogyakarta. Pada saat penjualan tiket, langsung terjual habis hanya dalam satu hari. Momen ini sekaligus menjadi world premiere (penayangan perdana) Suka Duka Tawa sebelum tayang reguler di jaringan bioskop Indonesia pada 8 Januari 2026.
