Stasiun KA Ultimate Rangkasbitung Diyakini Dongkrak Pariwisata & UMKM Lokal
Bantentoday – Pembangunan stasiun kereta api ultimate Rangkasbitung, Banten dengan daya tampung besar hingga 85 ribu per hari berdampak positif bagi pariwisata dan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Saat ini, stasiun tersebut dalam pekerjaan dan ditargetkan rampung pada 2024.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak Yadi Basari Gunawan, Kamis (24/8).
“Stasiun ultimate itu nantinya terkoneksi dengan perjalanan kereta api dari Pulau Sumatera yang hendak ke Jakarta,” kata Yadi.
Pemerintah Kabupaten Lebak tentu harus mendesain wilayah keramaian perkotaan dengan mendirikan pusat-pusat jajanan kuliner, minuman hingga kerajinan hasil produksi UMKM agar memikat para wisatawan.
Selama ini, sebaran pusat jajanan relatif terbatas sehingga perlu dilakukan penataan penyebaran wilayah keramaian perkotaan.
Para wisatawan dari Jakarta maupun Sumatera bisa menikmati makanan dan minuman di pusat jajanan tersebut, bahkan pengunjung membeli untuk “buah tangan” atau oleh – oleh kerajinan khas daerah.
Karena itu, masyarakat harus kreatif untuk membuat diversifikasi pangan dengan memiliki kualitas dan mutu rasa, terlebih bahan baku hasil komoditas pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan di sini melimpah.
“Kita berharap produksi diversifikasi pangan para pelaku UMKM bisa dijual di pusat – pusat jajanan kuliner dan minuman,” kata Yadi.
Ia mengatakan para pengusaha travel dari Jakarta maupun Sumatera bisa kerja sama dengan pemilik kendaraan angkutan di Rangkasbitung.
Mereka setelah tiba di Stasiun Rangkasbitung bisa langsung dijemput oleh kendaraan dan melanjutkan perjalanan menuju kawasan wisata alam dan wisata budaya Badui.
Selama ini, kata dia, wilayah Kabupaten Lebak memiliki wisata alam luar biasa di Provinsi Banten, seperti “negeri di atas awan”, wisata pesisir pantai, wisata gua, wisata arung jeram, wisata religi dan wisata budaya masyarakat Badui.
Bahkan, destinasi wisata adat budaya masyarakat Badui dan Pantai Sawarna sudah mendunia. “Kami meyakini dampak stasiun ultimate itu dapat membangkitkan kegiatan pariwisata dan UMKM, sehingga bisa bermuara pada peningkatan ekonomi dan penyerapan lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” katanya.
Ia mengatakan, dengan dibangunnya stasiun ultimate juga dipastikan wilayah Kabupaten Lebak banyak diminati investor domestik dan mancanegara untuk menanamkan modalnya di sektor properti perumahan, karena kemudahan akses perlintasan kereta api listrik (KRL).
Perjalanan KRL Rangkasbitung – Jakarta itu setiap lima menit sekali, sehingga arus perjalanan begitu padat. Saat ini, properti perumahan di Kecamatan Maja, Curugbitung hingga Curug Kabupaten Serang sudah digarap investor domestik dan mancanegara.