Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Sekda Banten: Gerakan Magrib Mengaji harus digaungkan kembali

Sekda Banten: Gerakan Magrib Mengaji harus digaungkan kembali

Bantentoday – Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten Usman Assidiqi Qohara mengajak seluruh masyarakat di Provinsi Banten untuk kembali menggaungkan Gerakan Magrib Mengaji.

“Gerakan Magrib Mengaji merupakan tradisi religius masyarakat Banten yang sudah lama dilakukan. Dari gerakan itu, kemudian banyak ulama-ulama besar yang lahir di Provinsi Banten,” ujar Usman, Jumat (18/10).

“Salah satunya ulama termasyhur di dunia, Syeh Nawawi Albantani. Beliau adalah ulama asal Banten yang tumbuh dari kalangan santri,” kata dia.

Usman mengatakan Gerakan Magrib Mengaji itu harus menjadi komitmen bersama. Apalagi, mengaji merupakan pondasi dasar ajaran agama yang harus melekat kuat pada setiap anak-anak, disamping pendidikan umum. “Sehingga setelah magrib itu, anak-anak kita ajarkan mengaji, bukan justru nonton tv atau bermain gadget,” ujar dia.

Usman menegaskan jika Pemprov Banten berkomitmen untuk terus mensupport kegiatan keagamaan serta eksistensi Pondok Pesantren (Ponpes) di Provinsi Banten.
“Mudah-mudahan hari ini menjadi momentum apa yang bisa kami lakukan dalam upaya kita membina masyarakat Banten yang religius dan berdaya saing,” ujar dia.
TAGS