Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

RS Serpong Utara Ditunjuk Jadi Rumah Sakit Rujukan Stunting

RS Serpong Utara Ditunjuk Jadi Rumah Sakit Rujukan Stunting

Bantentoday – Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Tangerang Selatan telah menetapkan RS Serpong Utara sebagai rujukan penanganan stunting.
 
“Kita menetapkan RS Serpong Utara sebagai rujukan penanganan stunting. Kita terus optimalkan sarana dan prasarananya,” kata Kepala Bappelitbangda Tangerang Selatan Eki Herdiana di Tangerang, Kamis (27/7).

Untuk kedepannya, kata Eki, perlu langkah antisipasi yang secara kerja lebih keras. Kami yakin pada 2023 ini angka stunting di Tangsel terus turun.

Dirinya juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam penanganan stunting. Sebab penurunan kasus stunting harus dilakukan bersama dengan komitmen yang sama juga.

“Kolaborasi dan kerja sama ini dapat mengoptimalkan sarana dan pra sarana yang berkaitan dengan penurunan angka stunting,” ujarnya.

Sementara, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan untuk tahun 2023 ini ditargetkan kasus stunting turun lagi ke angka 8%. Sebelumnya, Pemkot Tangsel berhasil menurunkan kasus stunting dari 19,9% menjadi sembilan persen di akhir tahun 2022.

Penurunan angka stunting kata Wali Kota Benyamin, harus dilakukan dengan kerja bersama dan aksi yang jelas. Oleh karenanya, Pemkot Tangsel mempunyai delapan aksi dalam pencegahan dan penurunan angka stunting.

Aksi pertama terkait identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi. Aksi kedua penyusunan rencana kegiatan untuk pelaksanaan integrasi intervensi.

Lalu aksi ketiga dilakukan rembuk stunting untuk memberikan komitmen dalam pelaksanaan aksi penurunan stunting tersebut. Tak hanya itu, aksi keempat dilakukan dengan memberikan kepastian hukum kepada kelurahan dalam intervensi gizi terintegrasi.

Aksi kelima di lakukan pembinaan kader dalam intervensi gizi terintegrasi di tingkat kelurahan. Aksi keenam dilakukan pengelolaan data stunting dan cakupan intervensi,

Aksi ketujuh dalam melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting.

“Dan terakhir kita lakukan review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan angka stunting selama satu tahun terakhir,” ujarnya.

TAGS