Riset Unggulan Tengah Dikembangkan di BRIN Serpong, dari Logam Tanah Jarang hingga Vaksin Unggas

Bantentoday – Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Agus Haryono, menyampaikan sejumlah riset unggulan tengah dikembangkan di BRIN Kawasan Sains dan Teknologi (KST), B.J. Habibie, Serpong, Tangerang Selatan.
“Salah satu yang menjadi prioritas adalah pengembangan teknologi pengolahan logam tanah jarang, bahan strategis yang diperlukan untuk industri masa depan,” kata Agus. Hal ini disampaikannya saat menerima kunjungan kerja Komisi X DPR RI, Rabu (3/12).
Di bidang kimia molekuler, lanjutnya, Pusat Riset Kimia Molekuler tengah mengembangkan produk berbahan dasar minyak sawit, termasuk surfaktan untuk produksi vaksin unggas dan riset terkait biochar berbasis kelapa sawit.
Agus berharap, kunjungan Komisi X dapat memperluas pemanfaatan hasil riset BRIN di berbagai sektor. Mengingat, lembaga tersebut memiliki jejaring luas dengan masyarakat, institusi pendidikan, industri, dan pemerintah daerah.
Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R. Hendrian, menjelaskan KST B.J. Habibie menaungi lima organisasi riset dan 42 pusat riset yang bergerak di bidang rekayasa dan keteknikan. Kawasan ini dilengkapi sepuluh laboratorium terintegrasi, mulai dari laboratorium energi, kimia dan bioproses, fisika dan instrumen pencitraan maju, hingga teknologi radiasi, mekanika fluida, kompatibilitas elektromagnetik, serta fasilitas survei dan keteknikan terpadu.
Hendrian menyampaikan laboratory of advanced imaging and spectroscopy yang dimiliki BRIN merupakan salah satu fasilitas paling lengkap di Asia Tenggara untuk analisis pencitraan dan karakterisasi material. “Fasilitas ini dimanfaatkan untuk penelitian di berbagai bidang, seperti biologi, kimia, radiofarmaka, lingkungan, dan nanoteknologi,” jelasnya.
Ia menambahkan Laboratorium Mekanika Fluida mendukung beberapa agenda strategis dalam dokumen Asta Cita, khususnya yang berkaitan dengan penguatan pendidikan dan riset sains maritim serta dirgantara, serta hilirisasi di sektor kemaritiman.
Laboratorium Kimia dan Bioproses disebut memiliki instrumen NMR 700 MHz, salah satu peralatan berkinerja tertinggi di Indonesia. Sedangkan Laboratorium Kompatibilitas Elektromagnetik (EMC) menyediakan layanan pengujian perangkat elektronik yang lengkap untuk kebutuhan industri dan regulasi nasional.
Hendrian berharap, keberadaan fasilitas ini dapat didukung oleh sinergi kebijakan, sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih luas, baik secara nasional maupun dalam kerja sama riset internasional. Menurutnya, dukungan Komisi X DPR RI sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program riset jangka panjang.
Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI, Himmatul Aliyah, yang merupakan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Himmatul Aliyah, menyampaikan keberadaan KST B.J. Habibie bukan hanya kumpulan laboratorium, tetapi simpul penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia menilai kawasan ini mendapat posisi strategis sebagai pusat riset multidisiplin yang harus disokong oleh kebijakan yang tepat, infrastruktur memadai, dan jejaring kolaborasi yang luas.
“Kunjungan ini bertujuan memperoleh gambaran menyeluruh mengenai arah pengembangan KST, termasuk peluang kolaborasi BRIN dengan perguruan tinggi, pelaku industri berbasis teknologi, serta pemerintah daerah,” jelasnya.
Ia menyoroti pentingnya keberlanjutan proses hilirisasi agar hasil riset benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, dunia usaha, dan sektor strategis lainnya.
Komisi X DPR RI turut memberikan perhatian pada pembangunan kapasitas sumber daya manusia riset muda dan pemanfaatan fasilitas riset untuk mendukung edukasi publik. Kolaborasi antara BRIN dan pemangku kepentingan daerah juga menjadi sorotan, khususnya untuk memperkuat ekosistem inovasi, meningkatkan kesiapan tenaga terdidik melalui pendidikan vokasi dan pelatihan, serta membuka ruang partisipasi masyarakat dalam kegiatan riset.
Menutup rangkaian kegiatan, Komisi X meninjau beberapa fasilitas strategis di KST, termasuk Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy dan Laboratorium Energi Baru dan Terbarukan, untuk melihat secara langsung bagaimana riset berjalan dan fasilitas tersebut mendukung pengembangan teknologi prioritas nasional.
