Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Produksi pangan Provinsi Banten masuk delapan besar se-Indonesia

Produksi pangan Provinsi Banten masuk delapan besar se-Indonesia

Bantentoday – Produksi pangan Provinsi Banten masuk delapan besar se-Indonesia, setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Medan dan Lampung. Dan untuk produksi pangan di Pulau Jawa bahwa Provinsi Banten masuk empat besar.

“Kuncinya karena selalu tersedia air sepanjang musim. Selain itu, kita terus mendorong peningkatan produksi dan produktivitas pangan melalui gerakan percepatan tanam sesuai arahan Kementerian Pertanian (Kementan),” kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid di Kabupaten Lebak, Senin (20/5/2024).

Agus bilang, selama ini, petani di Banten tidak hanya mengandalkan sarana irigasi dan bendungan, karena dipastikan tidak terjangkau.“Kebijakan Kementan melalui pompanisasi sangat mendorong untuk peningkatan produksi pangan,” jelasnya.

Saat ini, kata dia, Kelompok Tani Sukabungah Kabupaten Lebak mampu mengoptimalkan irigasi dan pompanisasi bisa mengaliri 150 hektare.

“Kita terus bertahan Banten masuk peringkat delapan terbesar produksi pangan dan bisa mendistribusikan kebutuhan untuk warga Jakarta,” katanya.

Menurut dia, petani di daerah -daerah di Provinsi Banten dibangun dengan kebersamaan untuk penyediaan pasokan air.

Percepatan gerakan tanam adanya ketersediaan air, sebab kalau tidak ada air dipastikan tidak ada kehidupan.

Karena itu, petani di Kelompok Tani Sukabungah Kabupaten Lebak terdapat sumber air permukaan Sungai Ciujung yang tidak pernah saat.

Sumber air permukaan itu dapat dimanfaatkan untuk gerakan percepatan tanam sehingga dapat mendukung produksi pangan.

Selain itu, juga petani di sini sangat dangkal dan banyak persediaan air dengan pompanisasi. “Kita sampai sekarang produksi pangan berupa beras bisa menyumbangkan kebutuhan untuk masyarakat Ibu Kota Jakarta sekitar 4 persen,” katanya.

TAGS