Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pj Sekda : Inflasi di Provinsi Banten Masih Terkendali

Pj Sekda : Inflasi di Provinsi Banten Masih Terkendali

Bantentoday – Pemprov Banten menyatakan inflasi di daerah ini masih terkendali, meski masih ditemukan sejumlah harga komoditas pangan yang berada di atas harga eceran tertinggi (HET) pemerintah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) secara year on year (yoy) pada bulan September 2023 inflasi di Banten sebesar 2,04 persen. “Namun di dalam kondisi inflasi terkendali itu, masih ditemukan sejumlah harga komoditas pangan yang berada di atas harga eceran tertinggi (HET) pemerintah,” kata Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Provinsi Banten Virgojanti, Rabu (25/10).

Kata Virgojanti, komoditas pangan yang mengalami fluktuasi harga, di antaranya beras, gula, dan cabai rawit hampir terjadi di seluruh wilayah.

“Namun, bila kita perhatikan untuk di wilayah Provinsi Banten, beras medium sudah ada penurunan, walaupun harganya masih berada di atas HET,” katanya.

Virgojanti menuturkan terdapat kondisi-kondisi tertentu di masing-masing kabupaten/kota yang dapat menyebabkan perbedaan harga sejumlah komoditas pangan.

“Artinya treatment yang dilakukan harus menyesuaikan dengan kondisi suatu daerah tersebut, misalnya di daerah A harga beras naik, maka operasi pasar berasnya ditingkatkan lagi. Sedangkan untuk yang telah baik, tetap kami kendalikan agar harga tidak mengalami fluktuasi,” ujarnya.

Virgojanti mengatakan, Pemprov Banten juga memiliki Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dapat digelontorkan apabila terjadinya kelangkaan atau kerawanan pangan.

“Untuk saat ini masih pada tahapan operasi pasar dan penyaluran beras SPHP oleh Bulog untuk stabilitas harga. Oleh karena itu, kami juga minta ke Bulog untuk gencar dan masif mendistribusikan beras SPHP,” katanya.

Kemudian, pihaknya juga meminta kepada Tim Satgas Pangan Provinsi Banten dan kabupaten/kota di Provinsi Banten untuk dapat terus melakukan pengawasan agar tidak terjadi penyelewengan beras SPHP.

“Diharapkan pendistribusian tersebut dapat diawasi secara optimal oleh seluruh tim satgas pangan,” pungkas Virgojanti.

TAGS