Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pesan KH Hasan Basri ke Pemimpin Terpilih di Pemilu 2024

Pesan KH Hasan Basri ke Pemimpin Terpilih di Pemilu 2024

Bantentoday – KH Hasan Basri berpesan pemimpin terpilih pada Pemilu 2024 harus memiliki sikap adil dan jujur sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

“Siapapun pemimpin terpilih itu harus memiliki sikap adil dan jujur,” kata Ulama kharismatik Kabupaten Lebak ini, Rabu (21/2).

Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hasanah Rangkasbitung dan Ketua Komisi Fatwa MUI Banten ini mengatakan, pemimpin hasil konstelasi politik melalui pesta demokrasi yang dipilih oleh masyarakat wajib didukung.

Siapapun pemimpin itu, karena berdasarkan hasil pilihan seluruh rakyat Indonesia yang sah. Namun, pemimpin bangsa itu tentu harus memiliki sikap kejujuran dan keadilan.

Apabila, rekam jejak pemimpin itu memiliki jiwa jujur dan adil tanpa berdusta atau berbohong juga bersikap adil kepada seluruh rakyatnya dipastikan dapat mewujudkan kesejahteraan.

Sebab, dampak positif kejujuran dan keadilan cukup besar dan dapat menikmati keberkahan serta kemakmuran bagi seluruh rakyat.

Sebaliknya, kata dia, jika pemimpin bangsa itu suka berbohong dan tidak adil dipastikan akan membawa kemudaratan serta kemiskinan.

Bahkan, perbuatan korupsi akan merajalela yang dilakukan pemimpin itu. “Kita berharap janji yang dikampanyekan itu setelah menjadi pemimpin terpilih maka harus direalisasikan tanpa berbohong,” katanya.

Ia juga mengajak seluruh anak bangsa agar menjaga keamanan, kedamaian, keharmonisan dan kerukunan guna memperkuat persatuan dalam kerangka keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Perbedaan pandangan politik itu sah-sah saja dan menjadikan bagian demokrasi, namun jangan sampai bangsa ini mudah terpecah-belah.

Bila pelaksanaan pemilu itu ada dugaan kecurangan tentu bisa diselesaikan melalui lembaga penegak hukum.

Para penegak hukum yang diberikan tugas tentu dapat memberikan sanksi sesuai aturan yang ada. “Kami minta masyarakat jangan sampai ketidakpuasan dalam pesta demokrasi ini terjadi kekerasan dan anarkisme. Agama Islam mengharamkan cara -cara kekerasan, terlebih memecah belah persatuan,” katanya.

TAGS