Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pemprov Kepri alokasikan Rp1,2 Miliar untuk program pinjaman modal UMKM tanpa bunga

Pemprov Kepri alokasikan Rp1,2 Miliar untuk program pinjaman modal UMKM tanpa bunga

Bantentoday – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,2 miliar pada APBD 2025 untuk melanjutkan program pinjaman modal Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tanpa bunga atau nol persen.

Kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemprov Kepri Riki Rionaldi, bahwa anggaran tersebut bisa saja bertambah apabila penyerapan pinjaman modal usaha tanpa bunga itu terus meningkat.

“Kalau memang masih butuh anggaran tambahan, tinggal disesuaikan saja di APBD perubahan 2025,” kata Riki di Tanjungpinang, Sabtu (8/2).

Riki menyampaikan, skema kebijakan pinjaman UMKM bunga nol persen tahun ini masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana Pemprov Kepri berkolaborasi dengan Bank Riau Kepri Syariah (BRKS) menyalurkan pinjaman modal usaha dengan pagu anggaran Rp40 juta per pelaku UMKM.

“BRKS masih bertindak menyalurkan pinjaman modal kepada pelaku UMKM, sementara bunganya ditanggung oleh Pemprov Kepri,” jelas Riki.

“Kami targetkan ada penambahan 200-an pelaku UMKM yang memanfaatkan pinjaman modal usaha tahun ini,” ujar Riki lagi.

Riki menjelaskan, sejak program itu dilakukan pada tahun 2021, tercatat ada 1.400 pelaku UMKM yang telah mengakses pinjaman modal tanpa bunga dengan total penyaluran sebesar Rp30 miliar.

Dari hasil evaluasi, program pinjaman ini secara umum berhasil diterapkan dengan hambatan macet pembayaran sekitar 0,1 persen.

“Setelah kami cek di lapangan pemicunya ternyata ada kasus peminjam meninggal dunia, kemudian ada pula faktor bisnis turun naik tapi tak sampai menyita agunan, namun tetap dicicil sampai selesai,” ungkap Riki.

Ia menegaskan bahwa calon peminjam modal UMKM tanpa bunga tersebut ditentukan oleh pihak BRKS melalui tahapan verifikasi dan validasi ketat agar modal yang dipinjam sesuai kebutuhan. Bahkan ada mekanisme pagu anggaran Rp40 juta yang dipinjam akan digunakan untuk kegiatan apa saja.

Selain itu, Dinas Koperasi dan UKM bersama BRKS turut melakukan pendampingan, pembinaan serta pengecekan supaya peminjam dapat memanfaatkan modal untuk meningkatkan volume usaha, termasuk dari segi pemasaran, digitalisasi usaha, temu bisnis, serta ikut pada agenda pameran dan bazar.

“Kami pastikan program Gubernur Kepri ini dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan UMKM,” kata Riki.

TAGS