Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Pemkot Tangerang Siapkan Vaksin Cacar Monyet, Sekda : Jumlahnya Terbatas!

Pemkot Tangerang Siapkan Vaksin Cacar Monyet, Sekda : Jumlahnya Terbatas!

Bantentoday – Pemkot Tangerang Provinsi Banten telah menyiapkan vaksin sebagai langkah antisipatif bagi kelompok rentan yang mengalami kontak erat dengan pengidap cacar monyet atau orang dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV).

“Vaksinnya sudah tersedia namun dalam jumlah terbatas, dan itu diprioritaskan untuk yang kontak erat,” kata Sekretaris Daerah Kota Tangerang Herman Suwarman di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (30/10) .

Ia menjelaskan, saat ini Pemerintah Kota Tangerang melakukan sosialisasi dan edukasi secara masif tentang bahaya penyakit Mpox (penyakit yang disebabkan virus monkeypox)yang dilakukan melalui Puskesmas.

Upaya tersebut dilakukan oleh Pemkot Tangerang untuk meminimalisasi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus Mpox. “Supaya masyarakat juga bisa tahu dan akhirnya waspada dari penularan penyakit,” katanya.

Agar penularan dapat dicegah, Herman juga mengimbau agar masyarakat menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)termasuk berhubungan seksual yang aman, menghindari kontak langsung dengan hewan ataupun manusia yang terinfeksi penyakit Mpox. “Perhatikan juga untuk yg memiliki gejala segera ke fasilitas kesehatan,” katanya.

“Virus ini dapat menyebar antara manusia ke manusia lainnya melalui kontak langsung secara fisik seperti luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita maupun tidak langsung. Jika cairan tubuh atau luka penderita menyentuh benda yang terkontaminasi seperti pakaian atau sprei dan kita yang sehat menyentuhnya maka dapat tertular juga. Jadi, penyebarannya cukup cepat dan mudah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni.

Jelasnya, gejala-gejala ketika mengalami cacar monyet sama seperti dengan gejala cacar air. Mulai dari demam akut 38 derajat celsius, nyeri otot, pusing, kelelahan hingga timbulnya lesi cacar, koreng atau benjolan berisi air atau nanah pada tubuh.

Namun, perbedaannya adalah cacar monyet akan menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening.

“Dalam satu hingga tiga hari atau lebih, setelah demam penderita akan mengalami ruam yang dimulai pada wajah dan akan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Pada umumnya, ini akan berlangsung selama dua hingga empat minggu,” kata Dini Anggraeni.

TAGS