PCX Markets Luncurkan “Circular Plastic” untuk Dukung Target Daur Ulang dan Pengurangan Sampah di Indonesia

Bantentoday – Upaya Indonesia untuk mencapai target ambisius dalam pengurangan sampah dan transisi menuju ekonomi sirkular mendapat dukungan signifikan dari sektor swasta. PCX Markets, platform global yang fokus pada solusi pengurangan plastik dan pembiayaan pengelolaan limbah, secara resmi meluncurkan PCX Circular Plastic—sebuah inovasi yang dirancang untuk mempercepat capaian nasional dalam pengurangan sampah dan peningkatan daur ulang plastik.
Program PCX Circular Plastic hadir untuk menjawab tantangan rendahnya tingkat daur ulang plastik di Indonesia yang baru mencapai sekitar 10 persen, jauh dari target pengolahan sampah sebesar 70 persen pada 2025 dan nol polusi plastik pada 2040. Inisiatif ini memudahkan perusahaan untuk mengakses resin plastik daur ulang yang telah diverifikasi, sekaligus mendanai proyek pembersihan limbah plastik yang diaudit secara menyeluruh dan transparan.
“Dengan memilih PCX Circular Plastic, bisnis menjadi bagian dari ekosistem global yang mempercepat transisi menuju ekonomi sirkular,” ujar Sebastian DiGrande, CEO PCX Markets. “Mereka tak hanya memenuhi regulasi, tapi juga berkontribusi pada pembiayaan solusi nyata untuk daerah-daerah yang paling terdampak oleh polusi plastik, sekaligus menciptakan lapangan kerja lokal.”
Melalui sistem verifikasi ketat dari pihak ketiga, PCX memastikan bahwa kandungan daur ulang pascakonsumsi berasal dari proyek-proyek yang memenuhi standar lingkungan dan sosial. Di Indonesia, hal ini menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk ikut andil dalam penguatan infrastruktur daur ulang dalam negeri dan mendukung regulasi pemerintah, termasuk penggunaan 50% kandungan daur ulang plastik pada 2029, kemasan 100% dapat didaur ulang, dan penerapan sistem Extended Producer Responsibility (EPR).
Sejak tahun 1950-an, dunia telah menghasilkan lebih dari 9 miliar ton plastik, namun hanya 9 persen yang berhasil didaur ulang. Sementara itu, sisanya mencemari lingkungan, membebani ekosistem, dan mengancam kesehatan masyarakat. Laporan PBB menyebutkan bahwa menghentikan polusi plastik secara global pada 2040 membutuhkan investasi senilai US$1,64 triliun, dengan sebagian besar kebutuhan berada di negara-negara Global South seperti Indonesia.
Meski demikian, laporan The Circulate Initiative mengungkap bahwa dari 2018 hingga 2023, pasar negara berkembang hanya menerima 6% dari total investasi global di sektor ekonomi sirkular plastik. Di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, terdapat kesenjangan pendanaan US$28–$40 per ton untuk pengumpulan sampah, serta US$24–$40 per ton untuk pengembangan infrastruktur daur ulang.
Lewat pendekatan penggabungan kredit plastik dan resin daur ulang yang terverifikasi, solusi dari PCX bukan hanya mendukung perusahaan dalam memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga membantu menjawab persoalan mendasar dalam pengelolaan sampah—terutama dalam hal pendanaan dan transparansi.