Pabrik sepatu Bata tutup, ini penjelasan Menperin Agus Gumiwang
Bantentoday – Penutupan pabrik sepatu milik PT Sepatu Bata Tbk adalah upaya perusahaan untuk melakukan transformasi bisnis, sehingga perseroan dapat kembali sehat dan efisien. Demikian disampaikan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (7/5).
“Mereka (BATA-red) sedang melakukan transformasi bisnis dan menyesuaikan kegiatan bisnisnya agar lebih efisien. Kita ketahui bersama mereka telah menjual aset dalam rangka menjadikan perusahaan kembali sehat dan efisien,” ucapnya.
Sebelumnya, Director and Corporate Secretary BATA Hatta Tutuko menjelaskan alasan dari penutupan pabrik di Purwakarta karena perusahaan tidak mampu lagi melanjutkan produksi di pabrik sepatu Purwakarta.
Hatta menjelaskan permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di pabrik juga terus menurun dan kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia, sehingga pabrik pun terpaksa ditutup.
“Sepatu Bata Tbk telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat,” kata Hatta.
PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mendirikan pabrik di Purwakarta sejak 1994 dan resmi ditutup per 30 April 2024.
Penghentian produksi pabrik sepatu yang berlokasi di Jalan Raya Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta itu telah diumumkan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada 2 Mei 2024.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menyampaikan lebih dari 200 orang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat ditutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta itu.