Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Obat Baru Korea Fexuprazan Tunjukkan Peredaan Gejala GERD Lebih Cepat dan Aman pada Pasien di Indonesia

Obat Baru Korea Fexuprazan Tunjukkan Peredaan Gejala GERD Lebih Cepat dan Aman pada Pasien di Indonesia

Bantentoday – Fexuprazan, obat baru untuk penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD) yang dikembangkan di Korea Selatan oleh Daewoong Pharmaceutical, menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam studi yang dilakukan pada pasien di Indonesia.

Studi ini mengonfirmasi bahwa Fexuprazan bekerja cepat dan aman digunakan, menjadikannya pilihan pengobatan baru untuk penderita GERD di Indonesia.

Fexuprazan merupakan obat generasi terbaru dari golongan P-CAB (Potassium-Competitive Acid Blocker), yang juga diakui sebagai obat inovatif ke-34 yang dikembangkan di Korea. Obat ini dirancang khusus untuk mengatasi keterbatasan dari obat PPI (Proton Pump Inhibitor) konvensional.

Fexuprazan bekerja dengan cepat dalam menekan produksi asam lambung, sehingga pasien dapat merasakan perbaikan gejala sejak tahap awal pengobatan. Obat ini juga bisa dikonsumsi tanpa terikat waktu makan, sehingga meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani terapi. Efikasi klinisnya yang tahan lama cukup diberikan satu kali sehari, memberikan kenyamanan dan pengendalian gejala yang konsisten. Selain itu, Fexuprazan memiliki risiko interaksi obat yang rendah, menjadikannya pilihan aman bagi pasien yang juga mengonsumsi obat lain untuk penyakit penyerta.

Minat terhadap obat P-CAB di kalangan dokter Indonesia terus meningkat, mengingat pasien sering kali membutuhkan peredaan gejala yang lebih cepat dan aturan makan yang lebih fleksibel. Dalam konteks ini, Fexuprazan berpotensi besar untuk meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup pasien GERD di Indonesia.

Studi klinis ini dilakukan oleh dokter peneliti Indonesia (dikenal dengan istilah Investigator-Initiated Trial atau IIT) yang melibatkan 134 pasien GERD. Studi dilaksanakan di tiga rumah sakit di Jakarta yakni RS Universitas Indonesia, RS Islam Cempaka Putih, dan RS Menteng Mitra Afia.

Hasil studi menunjukkan bahwa Fexuprazan mampu mencapai target pengendalian gejala heartburn (rasa terbakar di dada) dalam waktu empat minggu, sesuai dengan durasi terapi yang direkomendasikan dalam panduan pengobatan GERD di Indonesia, membuktikan efektivitas Fexuprazan dalam praktik nyata di lapangan.

Studi ini mengukur gejala seperti heartburn, nyeri dada, naiknya asam lambung, dan mual menggunakan kuesioner penilaian mandiri (GERD-Q, skor 0–18). Meskipun kedua kelompok (Fexuprazan dan esomeprazole) menunjukkan perbaikan gejala yang bermakna pada minggu ke-4 dan ke-8, kelompok Fexuprazan lebih unggul dalam meredakan gejala sejak fase awal pengobatan dan memberikan kenyamanan lebih cepat.

Untuk gejala mual, Fexuprazan juga menunjukkan hasil yang lebih cepat. Jika pada kelompok esomeprazole perbaikan mulai terasa pada minggu ke-8, pasien Fexuprazan telah melaporkan perbaikan signifikan hanya dalam waktu 7 hari setelah penggunaan.

Berdasarkan catatan harian pasien, Fexuprazan 40 mg mampu memberikan respons penuh (complete response) terhadap hilangnya gejala heartburn dan asam lambung rata-rata dalam waktu 15 hari, atau sekitar 5 hari lebih cepat dibandingkan kelompok esomeprazole yang membutuhkan rata-rata 20 hari untuk mencapai hasil yang sama.

Lebih jauh, dalam penilaian kualitas hidup, pasien di kelompok Fexuprazan mengalami perbaikan lebih cepat dalam 7 hari pertama pengobatan dibandingkan kelompok kontrol. Perbaikan gejala sejak dini ini sangat penting karena berdampak langsung pada tidur yang lebih nyenyak, kenyamanan fisik yang meningkat, serta aktivitas sehari-hari yang lebih optimal, menunjukkan manfaat nyata dalam kehidupan pasien.

Keamanan Fexuprazan juga telah dikonfirmasi dalam studi ini. Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara Fexuprazan dan esomeprazole dalam hal efek samping selama pengobatan. Tidak ada kejadian efek samping serius maupun kematian yang dilaporkan selama uji coba berlangsung.

Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Ketua Pengurus Besar Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PB PGI) sekaligus peneliti utama studi ini, menyampaikan, “Fexuprazan memberikan peredaan gejala heartburn dan refluks lebih cepat bagi pasien Indonesia. Ini akan menjadi pilihan pengobatan baru yang bermanfaat bagi penderita GERD di tanah air.”

Studi ini diharapkan dapat mendukung pembaruan panduan terapi GERD nasional dan menjadi dasar bagi persetujuan resmi Fexuprazan di pasar Indonesia. Daewoong Pharmaceutical juga berencana untuk memperluas studi Fexuprazan dalam pengobatan dispepsia fungsional dan gangguan asam lambung lainnya di Indonesia.

TAGS