Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Nilai transaksi QRIS di Banten tembus Rp20,23 triliun

Nilai transaksi QRIS di Banten tembus Rp20,23 triliun

Bantentoday – Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten menyebutkan nilai transaksi menggunakan QRIS selama 2023 dari 8 kabupaten/kota di Provinsi Banten mencapai Rp20,23 triliun dengan jumlah transaksi mencapai 209,7 juta kali.

Analis Fungsi Implementasi Sistem Pembayaran Bank Indonesia KPw Banten, Khoirinnisa El Karimah bilang, pengguna QRIS di Provinsi Banten saat ini sekitar 2,44 juta paling dominan berada di tiga wilayah Tangerang yakni Kota Tangerang, Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang.

“Jumlah pengguna pada 2023 sebanyak 2,44 juta dengan jumlah merchant 1,72 juta,” katanya, akhir pekan lalu.

Jelasnya, besarnya penggunaan QRIS di Banten terutama di Tangerang karena banyak pelaku UMKM yang memilih menggunakan uang digital dalam transaksi serta didukung dengan jaringan yang kuat.

Sedangkan daerah lainnya di Provinsi Banten, masih perlu adanya edukasi tambahan kepada pelaku usaha sehingga nantinya akan mendorong jumlah pengguna.

“Bank Indonesia Provinsi Banten terus melakukan sosialisasi dalam berbagai event agar UMKM bisa menggunakan QRIS karena lebih mudah dan cepat serta pembukuan keuangan yang mudah,” katanya.

Khoirinnisa mengatakan, jumlah pengguna QRIS jika kalkulasi total penduduk di Banten saat ini baru mencapai 19,58 persen dan ke lima terbanyak pengguna QRIS secara nasional atau 5,34 persen terhadap pengguna nasional.

Beberapa faktor yang belum merata karena banyak masyarakat yang belum menggunakan telpon selular berbasis android dengan kemampuan cepat dalam transaksi.

Lalu jaringan internet yang belum merata sehingga ada beberapa daerah yang kategori “blank spot” atau tidak tersentuh jaringan sehingga warga menggunakan transaksi dengan uang.

“Di Banten selatan masih ada beberapa yang perlu ditunjang jaringan internet lebih kuat agar kemudahan dalam proses transaksi serta keinginan pelaku usaha menggunakan transaksi digital,” katanya.

TAGS