Nalara. Tiba dengan “Pandai Meniru”: Folk Jujur dari Dua Hati Bandung

Bantentoday – Duo vokal folk asal Bandung, Nalara., resmi memperkenalkan diri ke publik lewat single debut berjudul “Pandai Meniru”, dirilis hari ini melalui label musik Big Records Asia. Lagu ini menjadi perkenalan pertama dari dua hati—Indra Indriyadi dan Ditha Ramalia—yang memilih musik sebagai medium untuk menyuarakan kisah dan rasa.
“Pandai Meniru” mengangkat cerita tentang seseorang yang terus-menerus dimanfaatkan perasaannya—dianggap sebelah mata dan hanya dijadikan tempat pelampiasan, tanpa kejelasan hubungan. Seiring waktu, ia mulai sadar bahwa apa yang ia perjuangkan tidak akan pernah menjadi miliknya. Sebuah cerita tentang cinta yang tak setara, dan kesadaran untuk berhenti berharap.
Disusun dalam balutan musik folk yang sederhana namun emosional, Pandai Meniru diproduksi oleh Sunu Prasasti, sosok produser musik yang dikenal atas sentuhan musiknya yang kuat secara naratif dan atmosferik. Kolaborasi ini menjadikan lagu ini terasa sangat personal, dengan dinamika yang selaras dengan isi liriknya.
“Lagu ini kami tulis sebagai bentuk refleksi atas pengalaman banyak orang—dimanfaatkan perasaannya, dijadikan pelampiasan, tapi terus bertahan karena cinta,” ujar Indra Indriyadi, salah satu personel Nalara. “Sampai akhirnya ada kesadaran bahwa semua ini tidak akan pernah menjadi nyata.”
Ditha Ramalia menambahkan, “Kami ingin lagu ini menjadi penguat bagi siapa pun yang pernah berada di posisi itu. Pandai Meniru adalah suara dari mereka yang tulus tapi tersakiti.”
Langkah Nalara. tidak berhenti di audio saja. Sebuah video musik untuk Pandai Meniru telah rampung digarap dan dijadwalkan rilis 6 Juni 2025, tepat tujuh hari setelah perilisan audio. Dalam karya visual ini, Nalara. berkolaborasi dengan rumah produksi Nawasena Film, disutradarai oleh Difa Ramdhani, dan menghadirkan Arya Masayuki Sagi serta Liestila sebagai talent utama.
“Saat pertama kali mendengar lagunya, saya langsung merasakan ruang kosong yang dalam—seperti seseorang yang ingin bicara, tapi tahu bahwa suaranya tidak akan pernah didengar,” ungkap Difa Ramdhani, sutradara MV Pandai Meniru.
“Kalau pendapat pribadi saya, lagu ini relate banget sama kebanyakan kondisi anak generasi sekarang. Banyak bagian dari lagu ini yang bisa banget mendeskripsikan perasaan mereka—terutama soal keinginan untuk terlihat, di saat mereka sebenarnya sedang berjuang keras untuk diakui oleh lingkungan sekitar mereka.”
Kolaborasi dengan Big Records Asia membuka langkah awal Nalara. di industri musik Indonesia, dan menjadi pijakan penting untuk menyebarkan karya yang berangkat dari ruang kecil namun bermakna.
Pandai Meniru sudah tersedia di seluruh platform streaming digital mulai 30 Mei 2025.
Dengarkan, resapi, dan biarkan kisah ini menemukan ruang di telinga dan hati yang tepat. Video musiknya menyusul seminggu kemudian—sebuah visualisasi yang tidak hanya melengkapi cerita, tapi memperdalam luka yang ingin dibagi.