Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Menparekraf Resmikan Desa Wisata Pekunden Banyumas Sebagai 75 Desa Wisata Terbaik ADWI 2023

Menparekraf Resmikan Desa Wisata Pekunden Banyumas Sebagai 75 Desa Wisata Terbaik ADWI 2023

Bantentoday – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan Desa Wisata Pekunden yang berada di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sebagai salah satu dari 75 Desa Wisata Terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, maka saya nyatakan Desa Wisata Pekunden menjadi desa wisata terbaik di Indonesia,” kata Menparekraf Sandiaga usai melakukan visitasi Desa Wisata Pekunden, Minggu (11/6/2023).

Desa Wisata Pekunden yang berada di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah adalah desa wisata berbasis kreatif yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Wisanggeni.

Pokdarwis Wisanggeni menyadari sumber daya daya alam di desa yang dapat menjadi daya tarik atau atraksi wisata sangatlah terbatas.

Potensi alam yang dimiliki berupa Sungai Serayu di wilayah utara dan hamparan sawah di wilayah selatan.

Dalam rencana kerja jangka panjang, nantinya akan dilakukan pengembangan daya tarik wisata berupa edukasi menanam padi.

Dengan keterbatasan tersebut, tidak menghalangi semangat dan kreativitas Pokdarwis Wisanggeni untuk menghadirkan destinasi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Karenanya masyarakat desa sepakat mengemas sejumlah paket wisata edukasi untuk ditawarkan kepada wisatawan, agar dapat memberikan pengalaman yang berbeda.

Mulai dari belajar membuat kuliner tradisional nopia, belajar cara memainkan alat musik tradisional gamelan, membatik, belajar tarian Lengger Banyumas, belajar proses pembuatan Teh Telangsa, hingga memetik buah naga yang sangat diminati wisatawan.

Desa Wisata Kreatif Pekunden pun memiliki tag line “kuncara” yang berarti terkenal atau tersohor. Dengan harapan Desa Wisata Pekunden mampu menjadi desa wisata yang dikenal oleh wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Untuk mewujudkan harapan tersebut, Menparekraf Sandiaga berencana akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk membuat sebuah pola perjalanan atau travel pattern di Kabupaten Banyumas agar dapat menghubungkan sejumlah destinasi wisata yang sudah ada di Banyumas lainnya.

“Karena di Banyumas ini konektivitasnya sudah sangat mumpuni. Kita bisa menjangkau Banyumas dari Jakarta relatif sangat mudah. Tadi saya dari utara juga sangat mudah. Jadi yang disebut sebagai pola perjalanan atau travel pattern ini akan kita kembangkan bersama dengan Kadispar Kabupaten Banyumas. Kadispar ini yang nanti akan menginisiasi bersama Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf,” kata Sandiaga.

Dengan dikembangkannya travel pattern, diharapkan dapat memberikan pengalaman berwisata yang lebih berkualitas bagi wisatawan sesuai dengan tren wisata ke depan yang bersifat personalize, customize, localize, and smaller in size di Kabupaten Banyumas.

Salah seorang Pengelola Kebun Buah Naga, Sutrisno membenarkan bahwa di Desa Pekunden memang memiliki keterbatasan sumber daya alam namun banyak hal lain yang dapat mendukung kegiatan pariwisata.

“Tapi alhamdulillah karena kreativitas dari masyarakat jadi satu kesatuan sehingga dibentuklah Pokdarwis, maka ini terbentuk sebagai desa wisata kreatif,” ujarnya.

Berkat paket wisata edukasi buah naga yang digagas oleh Pokdarwis, kebun buah naga milik Sutrisno yang memiliki luas lahan 1.400 m, tidak hanya mampu meningkatkan minat konsumen untuk memborong buah naga hasil panennya, tapi juga mampu menarik wisatawan untuk berkunjung.

“Paket wisata edukasi digagas oleh Pokdarwis. Jadi kalau ada kunjungan tapi belum panen, maka kita mengadakan edukasi mulai dari penanaman bibit hingga cara memotong buah naga. Karena boleh dikatakan itu pohon berduri,” kata Sutrisno.

TAGS