Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Masa Status Darurat Kekeringan di Tangerang Diperpanjang

Masa Status Darurat Kekeringan di Tangerang Diperpanjang

Bantentoday – Masa status darurat bencana kekeringan di wilayah Tangerang akan diperpanjang selama 14 hari ke depan.

“Saya sudah menginstruksikan BPBD untuk melakukan pemetaan wilayah terdampak bencana kekeringan ini. Baru setelah itu kita mengeluarkan status tanggap darurat,” kata Pj Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono di Tangerang, Selasa (03/10).

Andy bilang, upaya perpanjangan status tanggap darurat kekeringan tersebut dilakukan agar penanganan dan pengendalian bencana bisa dilakukan secara maksimal, seperti dukungan anggaran untuk bantuan sosial kepada masyarakat terdampak.

“Nanti, hari Rabu (4/10), kita akan rapat koordinasi dengan instansi terkait untuk perpanjang masa darurat bencana kekeringan ini,” katanya.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang sejauh ini telah menyiapkan beberapa strategi dalam menanggulangi bencana alam kekeringan tersebut.

“Salah satunya, seperti mendistribusikan air bersih, bantuan sembako dan pengeboran air tanah bagi warga di wilayah kekeringan,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat menyebutkan sebanyak 12 kecamatan di wilayahnya mengalami kekurangan air bersih dan terus meluas.

Menurutnya, dari 12 wilayah kecamatan yang sudah mengalami krisis air bersih itu, dalam satu desa di lingkup kecamatan sampai 200 kepala keluarga (KK).

Sehingga, jika di total secara keseluruhan warga yang terdampak di 12 kecamatan itu mencapai 2.000 sampai 3.000 KK.

Sedangkan, untuk wilayah yang saat ini menjadi perhatian lebih dalam kekurangan air bersih adalah di Kecamatan Tigaraksa, Curug, Legok, Kronjo dan Pakuhaji.

“Itu terlihat dari peningkatan permintaan air bersih secara intens per harinya ke BPBD. Dalam satu hari itu kita bisa kirim 10 tanki air ke warga,” tutupnya.

TAGS