Luncurkan Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD, Kemenkes RI dan Takeda Berkolaborasi Atasi Ancaman DBD

Bantentoday – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia bersama dengan Takeda bekerja meluncurkan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD hari ini, Rabu (27/9).
Kampanye tersebut meliputi peningkatan peran serta masyarakat atau pemberdayaan masyarakat; peningkatan kapasitas tenaga kesehatan; penyusunan dan pelaksanaan terkait program koalisi bersama masyarakat menuju nol kematian akibat demam berdarah dengue (zero dengue death 2030); pendekatan terpadu untuk pencegahan dan pengendalian demam berdarah dengue; sinkronisasi data (bridging) dengan SIARVI (Sistem Informasi Arbovirosis); peningkatan peran dan kerja sama penentu kebijakan di pusat dan daerah.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI, dari awal tahun sampai dengan minggu ke-33 tahun 2023 telah tercatat 57,884 kasus demam berdarah dengue (DBD) dengan 422 kematian yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kondisi terkini terkait upaya pencegahan dan pengendalian infeksi demam berdarah dengue di Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat masih perlu melihat ini sebagai ancaman serius, terutama ketika fenomena El Nino terjadi.
Sebelumnya, Pemerintah telah menetapkan target pengurangan angka kasus infeksi dengue dan menuju 0 kasus kematian pada tahun 2030 melalui Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025.
“Melalui Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue, kami telah menciptakan jejaring yang kuat antara para pemangku kepentingan untuk dapat mensukseskan target tersebut, dan pada hari ini melalui kemitraan publik-privat dengan Takeda, kami meluncurkan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD yang merupakan salah satu program penting untuk mendukung tujuan kami besar kami,” ucapnya disiaran persnya, Rabu (27/9).
Gamze Yuceland, President, Growth & Emerging Markets, Takeda Pharmaceuticals International AG, menambahkan, bahwa Takeda sangat mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia dalam penanggulangan infeksi demam berdarah dengue, seperti yang tertuang dalam Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025.
“Kami berkomitmen untuk menjadi mitra strategis dalam mewujudkan nol kematian akibat demam berdarah dengue di Indonesia pada tahun 2030. Kami juga bangga menjadi salah satu pendiri dari sektor inovator untuk KOBAR (Koalisi Bersama) Lawan Dengue, yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan RI dan Kaukus Kesehatan DPR RI pada pada 8 September yang lalu dan mengajak masyarakat untuk mengimplementasikan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD,” paparnya.
“Penanggulangan DBD di Indonesia merupakan tantangan yang kompleks. Namun, Pemerintah telah berkomitmen untuk mencapai nol kematian akibat infeksi dengue pada tahun 2030 melalui Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. Kami menghimbau masyarakat untuk bersama-sama, dengan prinsip-prinsip 3M plus dan vaksin mandiri DBD dalam mengatasi tantangan ini dan melindungi masa depan generasi mendatang,” ungkap Maxi.
Demam berdarah dengue merupakan salah satu ancaman kesehatan global di antara 10 penyakit lainnya yang telah ditetapkan oleh WHO pada awal tahun 2020 dan vaksinasi merupakan salah satu pilar strategi global penanggulangan dengue. Vaksinasi sebagai salah satu langkah pengendalian demam berdarah dengue, perlu untuk diperhatikan dan membutuhkan keterlibatan masyarakat secara aktif.
Dengan adanya vaksin yang dapat diberikan tanpa melihat pengalaman infeksi demam berdarah dengue sebelumnya, diharapkan akan lebih banyak anak yang dapat terlindungi dari infeksi demam berdarah dengue. Selain tentunya bisa turut berperan dalam menurunkan tingkat rawat inap akibat infeksi demam berdarah dengue.