Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Libur Nataru 2024 Berikan Kontribusi Rp120 Triliun pada Perekonomian Nasional

Libur Nataru 2024 Berikan Kontribusi Rp120 Triliun pada Perekonomian Nasional

Bantentoday – Momentum libur Natal 2023 dan tahun baru 2024 memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar Rp120 triliun.

“Dengan pengelolaan daya tarik wisata yang baik dan akses yang luas, maka libur Nataru telah berjalan sesuai proyeksi dan ekspektasi, kita memproyeksikan sebesar Rp120 triliun terhadap perekonomian nasional,” kata Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno belum lama ini.

Kata Sandiaga, bahwa menurut perkiraan, lonjakan pengunjung pada libur Nataru bisa mencapai 107 juta – 110 juta, dimana mayoritas pengunjung melakukan aktivitas wisata.

“Kami melihat potensi perputaran untuk ekonomi dari akomodasi hotel mencapai total Rp108 miliar lebih, dihitung dari okupansi sekitar 70 persen selama 10 hari dengan jumlah kamar berdasarkan BPS sekitar 15.500, harga kamar sekitar Rp1 juta, maka proyeksi inilah yang menjadi acuan kita,” kata Menparekraf Sandiaga.

Menparekraf mengungkapkan survei pemantauan momen Nataru yang berlangsung pada 30 Desember 2023 – 15 Januari 2024, dimana dari 934 responden wisnus menunjukkan pergeseran profil wisnus saat momen Nataru.

Seperti, wisatawan nusantara memilih menginap di rumah saudara atau kerabat; durasi perjalanan wisata 1-1,5 jam, lebih dari 60 persen wisnus menggunakan kendaraan pribadi; dan wanita milenial mendominasi pelaku perjalanan wisnus.

“Dan wisata dalam Kota/Kabupaten serta Luar Kota/Kabupaten dalam provinsi menjadi pilihan terbanyak dibandingkan destinasi lainnya. Wisata alam seperti gunung, kebun binatang, dan kuliner bersama keluarga masih menjadi favorit,” kata Menparekraf Sandiaga.

Sementara itu, dalam kesempatan ini Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun, mengungkapkan bahwa wisatawan mancanegara yang datang ke Bali sampai akhir tahun 2023 sebesar 5.328.238 orang.

Hal ini lebih dari yang ditargetkan Menparekraf Sandiaga yakni sebesar 4,5 juta kunjungan. Sementara itu, kunjungan wisatawan nusantara ke Bali mencapai 9.877.911.

Tjok Bagus juga menjelaskan menjelaskan soal kemacetan yang terjadi di ruas jalan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali saat momen Nataru. Ia menjelaskan bahwa ada sejumlah titik di tempat pusat oleh-oleh yang hanya memiliki kapasitas parkiran terbatas, sehingga mengambil ruas jalan untuk dijadikan parkir.

“Pengalaman kemarin, dengan adanya kemacetan kemarin tentu menjadi pembelajaran bagi kami, sehingga tahun ini tidak terulang seperti itu, kalau kita lihat dari jumlah kendaraan yang di akhir tahun dibandingkan yang kemarin macet itu. Sebetulnya ketika Natal itu jumlah kendaraannya lebih tinggi, tetapi memang ada beberapa titik Menteri Perhubungan menyampaikan memang ada di tempat pusat pusat oleh-oleh kapasitas parkirnya masih terbatas sehingga keluar dari pada tempat parkir untuk jalur dari pada jalan diambil, itu membuat catatan bagi kami,” kata Tjok Bagus.

TAGS