Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

KPU Banten minta untuk hindari pendirian TPS di kawasan rawan bencana hidrometeorologi basah

KPU Banten minta untuk hindari pendirian TPS di kawasan rawan bencana hidrometeorologi basah

Bantentoday – KPU Provinsi Banten meminta dalam pendirian tempat pemungutan suara (TPS) di tingkat kabupaten/kota dapat menghindari kawasan yang berpotensi bencana hidrometeorologi basah pada saat pemungutan suara Pilkada 2024. Potensi terkait bencana hidrometeorologi basah yakni banjir, tanah longsor, serta angin kencang.

“Pihaknya masih berkoordinasi secara teknis dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan potensi bencana tersebut,” kata Anggota KPU Provinsi Banten Divisi Teknis Penyelenggaraan Akhmad Subagja, Kamis (19/9).

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan akan terjadi pada bulan November 2024 hingga Februari 2025.

“Pihaknya masih mengadakan rapat pleno guna penetapan jumlah TPS di Kabupaten/Kota, termasuk memetakan dan mengidentifikasi wilayah-wilayah rawan bencana di Banten,” ucap Akhmad.

“Kalau pun ada TPS-TPS yang berpotensi terkena rawan bencana, kita pasti akan menginstruksikan mereka untuk tidak membuat TPS di rawan-rawan banjir,” ujar Akhmad.

Akhmad mengatakan jika dalam perjalanannya terdapat TPS di daerah rawan banjir, KPU Banten menginstruksikan untuk bergeser lokasi demi keselamatan warga.

Terkhusus pada wilayah yang sempat kebanjiran saat pemungutan suara Pemilu 2024 seperti Pondok Kacang, Tangerang Selatan dan Jambe, Kabupaten Tangerang, Akhmad juga akan memberikan atensi untuk antisipasi bencana.

Kendati jumlah TPS Pilkada Banten Banten sebanyak 17.226 TPS, berkurang lebih setengahnya dari jumlah TPS Pemilu yang mencapai 33.324 TPS, Akhmad mengatakan tidak akan mengurangi antisipasi terhadap potensi bencana.

“KPU Banten sudah menganggarkan untuk persewaan dan pembuatan tenda TPS. Adapun pembuatan TPS juga memiliki standar luas 6×10 meter serta dengan bahan yang kokoh,” ujar Akhmad.

Namun jika daerah tersebut dikatakan rawan bencana, bisa saja masyarakat menggunakan fasilitas umum atau fasilitas pendidikan, sepanjang aksesnya mudah.

“Misalnya di satu daerah ternyata rawan banjir, kita pindah ke sekolahan atau sarana pendidikan. Boleh, sepanjang ada izin dari pihak yang berwenang, pengelola, kemudian TPS-nya didirikan di situ. Boleh saja menggunakan sarana pendidikan begitu,” ujar dia.

Selain itu KPU Banten juga akan berkoordinasi dengan BPBD berkaitan adanya potensi banjir atau longsor, serta menjalin kerja sama dengan TNI-Polri guna pengamanan saat pelaksanaan pemungutan suara. (Ant)

 

TAGS