Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kemenperin: Kolaborasi Perkuat Industri Fesyen Muslim Kuasai Pasar Global

Kemenperin: Kolaborasi Perkuat Industri Fesyen Muslim Kuasai Pasar Global

Bantentoday – Kementerian Perindustrian terus mendorong keterlibatan berbagai pihak untuk bersinergi dalam upaya mempercepat pengembangan industri fesyen muslim (modest fashion) di Indonesia.

Apalagi, geliat sektor industri fesyen muslim di tanah air beberapa tahun terakhir ini semakin tumbuh seiring adanya peluang di tingkat nasional maupun global.

“Perkembangan industri modest fashion tidak lepas dari peran berbagai pihak. Untuk itu, kami mengajak seluruh stakeholder baik asosiasi, industri tekstil, pelaku usaha, desainer, akademisi, influencer, marketplace, hingga konsumen untuk dapat mewujudkan industri fesyen muslim yang berkelanjutan dan berdaya saing,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (25/2).

Dirjen IKMA mengemukakan, pihaknya mengapresiasi beragam penyelenggaraan program dan kegiatan yang mendukung kemajuan sektor industri modest fashion di Indonesia, salah satunya melalui gelaran Muslim Fashion Festival (Muffest) 2025. Kegiatan ini sukses dilaksanakan pada 20-23 Februari 2025 di Jakarta, dengan mengusung tema “Connecting in Style”.

Reni menyampaikan, peluang perkembangan sektor industri pakaian muslim diperkirakan tumbuh pesat pada tahun mendatang, sejalan dengan berkembangnya pasar ekonomi Islam di dunia. Laporan State of Global Islamic Economy 2023-2024 yang dirilis oleh Lembaga DinarStandard menyebutkan bahwa pengeluaran konsumen muslim terhadap enam sektor komoditi dapat menembus USD3,1 triliun pada tahun 2027.

“Nilai belanja ini tumbuh 4,8 persen dalam kurun waktu lima tahun, jika dibandingkan dengan tahun 2022 yang hanya mencapai USD2,29 triliun. Adapun enam komoditas sektor ekonomi Islam yang diperkirakan tumbuh pesat tersebut, yaitu makanan, fesyen, media dan rekreasi, travel, farmasi, serta kosmetik,” tuturnya.

Lebih lanjut, menurut Reni, sektor fesyen muslim menempati posisi kedua tertinggi. “Selain itu, konsumsi fesyen muslim di dunia juga diprediksi tumbuh, dan pada tahun 2027 diprediksi mencapai USD428 miliar,” sebutnya.

Adapun proyeksi konsumsi barang/jasa halal di Indonesia pada tahun 2025, diperkirakan mencapai USD330,5 miliar. Sementara untuk produk pakaian jadi menduduki posisi tertinggi kedua yang dikonsumsi di pasar syariah Indonesia.

“Dengan adanya peluang pasar dan perkembangan industri fesyen muslim saat ini, kita harus optimistis untuk memaksimalkan penguasaan pasar domestik maupun meningkatkan daya saing kita di pasar global. Kita bisa jajaki negara dengan konsumsi fesyen muslim terbesar seperti Iran, Turki, Arab Saudi, Pakistan dan Mesir sebagai negara tujuan ekspor yang potensial,” ungkap Reni.

TAGS