Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kemenparekraf identifikasi subsektor ekraf unggulan Kabupaten Tangerang melalui uji petik PMK3I

Kemenparekraf identifikasi subsektor ekraf unggulan Kabupaten Tangerang melalui uji petik PMK3I

Bantentoday – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar kegiatan Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif (PMK3I) di Kabupaten Tangerang, Banten pada 2-5 Juli 2024 lalu.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi ekosistem ekonomi kreatif pada kabupaten/kota secara bottom-up melalui mekanisme pengisian borang dan uji petik,” kata Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya, Selasa (9/7).

Sementara, Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Oneng Setya Harini, menjelaskan PMK3I merupakan salah satu wujud komitmen dan konsistensi Kemenparekraf/Baparekraf dalam memberikan dukungan dan fasilitasi terkait pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.

Rangkaian PMK3I diawali dengan kegiatan uji petik untuk memetakan potensi ekonomi kreatif di suatu kabupaten/kota.

Khusus di Kabupaten Tangerang, Oneng menyebutkan ada 200 pemangku kepentingan yang dilibatkan terdiri dari akademisi, pelaku bisnis, komunitas kreatif, pemerintah daerah, dan media.

Seluruh pengisi borang ini telah menjalani verifikasi lapangan secara sampling kepada perwakilan dari 200 pelaku ekonomi kreatif pada kurun waktu 2-3 Juli 2024 oleh Tim Penilai Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia.

“Kabupaten Tangerang dikenal sebagai salah satu kantong industri yang menopang pertumbuhan ekonomi di wilayah Jabodetabek, ternyata menyimpan potensi ekonomi kreatif yang beragam. Kabupaten Tangerang menjadi lokasi kedua yang diuji petik untuk Tahun Anggaran 2024,” jelas Oneng.

Rangkaian PMK3I dilanjutkan pada 4 Juli dengan pelaksanaan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) yang dihadiri oleh perwakilan pemangku kepentingan (akademisi, pelaku bisnis, komunitas kreatif, pemerintah daerah, dan media/ABCGM). Dari diskusi ini, subsektor kriya terpilih sebagai subsektor ekonomi kreatif unggulan Kabupaten Tangerang.

“Subsektor tersebut diharapkan dapat menjadi lokomotif bagi subsektor ekonomi kreatif lainnya antara lain seni pertunjukan, musik, dan kuliner,” ungkap Oneng.

Oneng berharap lewat kegiatan ini pemerintah kabupaten Tangerang dan seluruh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta pemangku kepentingan ABCGM lainnya memperkuat kolaborasi dalam mengembangakan ekosistem ekonomi kreatif di Kabupaten Tangerang.

“Maksimalkan penggunaan sarana, prasarana, dan juga teknologi informasi, sehingga dapat menciptakan perubahan positif, serta menjadikan potensi ekonomi kreatif sebagai lokomotif penggerak perekonomian,” tutup Oneng.

TAGS