Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kemenko PMK Dorong Percepatan Penanggulangan Banjir di Banten

Kemenko PMK Dorong Percepatan Penanggulangan Banjir di Banten

Bantentoday – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terus memperkuat koordinasi lintas sektor dalam upaya percepatan pengurangan risiko bencana banjir di wilayah Jabodetabekpunjur. Salah satu langkah konkret dilakukan melalui kunjungan kerja ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten pada Jumat, 11 Juli 2025.

Dr. Andre Notohamijoyo, Asisten Deputi Bidang Pengurangan Risiko Bencana Kemenko PMK, menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari konsolidasi lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk menyusun Rancangan Instruksi Presiden (R-Inpres) terkait percepatan pengurangan risiko bencana banjir.

“Presiden RI telah memberikan arahan sejak banjir besar di awal Maret untuk segera menyusun R-Inpres sebagai alat kerja lintas sektor. Kunjungan ini penting untuk menggali masukan langsung dari daerah, agar R-Inpres tidak menjadi dokumen formalitas, tapi betul-betul implementatif,” ujar Dr. Andre.

Banten menjadi wilayah strategis dalam pengendalian banjir, terutama sebagai daerah hilir dari Sungai Cisadane, Cidurian, dan Kali Angke, yang kerap memicu luapan di wilayah Tangerang Raya.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi sejumlah isu utama yang perlu masuk dalam draf Inpres.

“Permasalahan banjir di Tangerang Raya bukan hanya karena curah hujan tinggi, tapi juga kiriman air dari sungai besar. Masalah drainase, alih fungsi lahan, dan kewajiban pengembang membangun fasilitas umum yang juga berfungsi sebagai area resapan air juga harus diperkuat dalam regulasi,” jelas Nana.

Diharapkan, hasil konsolidasi ini akan memperkuat isi R-Inpres sebagai panduan strategis dalam pengendalian banjir terpadu lintas wilayah di Jabodetabekpunjur.

TAGS