Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kecelakaan udara pesawat ringan PK-IFP di BSD, Ini kata Basarnas

Kecelakaan udara pesawat ringan PK-IFP di BSD, Ini kata Basarnas

Bantentoday.id – Kepala Basarnas Jakarta Desiana Kartika Bahari mengatakan bahwa kecelakaan udara yang dialami pesawat ringan PK-IFP milik Indonesia Fsying Club di Jalan Lapangan Sunburst, BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten pada Minggu siang diduga akibat faktor cuaca buruk.

“Kalau melihat cuaca, pada saat kejadian hujan lebat,” katanya di Tangerang, Minggu (19/5/2024).

Menurutnya, untuk lebih rinci dan jelas mengenai faktor atau penyebab dari insiden kecelakaan udara yang menewaskan tiga kru pesawat tersebut adalah pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

“Jadi kami tidak bisa menjawab, tapi kalau melihat cuaca waktu itu sedang terjadi hujan lebat,” jelasnya lagi.

Ia mengungkapkan, dalam peristiwa ini, pihaknya telah berhasil mengevakuasi seluruh korban. Dan dari ketiganya dipastikan telah meninggal dunia.

Dalam insiden tersebut, diketahui terdapat tiga korban jiwa yang terdiri dari pilot, co pilot dan engineering.

Adapun ketiga korban itu, diketahui bernama Pulung Darmawan, warga Bandung Jawa Barat, Mayor Suanda (belum diketahui asal daerah), Farid (belum diketahui asal daerah).

“Kronologi evakuasi mulai dari pertama pukul 14.45 WIB. Kemudian Korban kedua pukul 16.00, korban ketiga 16.45 WIB. Ketiga korban sudah berhasil kita evakuasi selesai pukul 16.40 WIB. Evakuasi dari 13.45 WIB. Terima awal informasi dari 13.43. WIB,” terangnya.

Selama proses evakuasi, kata dia, pihaknya mengalami sedikit kendala karena kondisi badan pesawat dalam keadaan hancur. Sehingga, evakuasi yang dilakukan petugas SAR gabungan pun diperlukan kehati-hatian.

“Dari yang pertama sampai akhir 15 menit, untuk proses penyelamatan kita dibantu oleh peralatan ekstrikasi,” ujarnya.

Untuk proses selanjutnya, tim penyelamat dan pertolongan akan melakukan evakuasi terhadap puing dan badan pesawat, untuk dibawa ke Pondok Cabe.

“Untuk proses evakuasi kita kerahkan petugas dari Basarnas Jakarta dan BSD, total ada 10 orang. Tapi untuk proses evakuasi badan pesawat itu nanti akan dilakukan oleh pihak KNKT,” kata dia.

Puing Pesawat

Sementara, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan membawa puing pesawat ringan PK-IFP milik Indonesia Flying Club ke Pondok Cabe sebagai langkah investigasi atas kecelakaan udara yang dialami pesawat tersebut.

“Untuk proses evakuasi badan pesawat itu nanti akan dilakukan oleh pihak KNKT, itu langsung dilakukan pengangkatan badan-badan pesawat yang ada di lokasi, termasuk peralatan pun saat ini sedang menuju ke sini,” kata Desiana.

Ia menyebutkan, upaya evakuasi terhadap puing atau badan pesawat PK-IFP ini dilakukan sebagai langkah proses investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut.

“Sisa puing-puing itu akan melengkapi data pada proses pengungkapan dari kecelakaan udara yang menewaskan tiga awak pesawat,” tungkasnya.

TAGS