Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kamila Batavia Merilis EP Perdana “The Scent of Camellias”

Kamila Batavia Merilis EP Perdana  “The Scent of Camellias”

Bantentoday – Musisi asal Jakarta, Kamila Batavia, resmi merilis mini album perdananya bertajuk “The Scent of Camellias”. Dibalut dalam nuansa melankolia yang dramatis, EP ini menjadi kisah personal sang penyanyi yang kini menetap di Hamburg, Jerman.

“Alkisah di sebuah kerajaan yang sangat jauh di sana, hiduplah sang Putri Batavia yang penuh melankolia,” menjadi slogan pembuka yang mencerminkan identitas artistik Kamila. Lewat enam lagu trilingual—berbahasa Indonesia, Inggris, dan Jerman—Kamila membawa pendengar menyusuri lika-liku perjalanan cinta yang perlahan runtuh.

Judul “The Scent of Camellias” sendiri terinspirasi dari bunga camelia yang tetap mekar di musim dingin. Simbol ini menjadi representasi dari perjalanan hidup Kamila yang tetap tegar meski didera berbagai kesulitan emosional. “Bunga itu seperti saya, bertahan meski cuaca membekukan hati,” ujarnya.

Mini album ini diproduseri oleh Faizal Saputra, yang dikenal dengan sentuhan produksi pop-nya. Kolaborasi antara Faizal dan Kamila melahirkan warna musik yang sarat emosi namun tetap modern dan sinematik.

EP ini dibuka dengan lagu “Tutup Mata”, yang menggambarkan perpisahan penuh harapan. Vokal Kamila menyatu dengan gema instrumental, menciptakan suasana seperti sedang mengejar cinta yang sudah melaju pergi.

Dilanjutkan dengan “Als Ich Einschlief”, lagu berbahasa Jerman yang menyiratkan kerinduan akan cinta yang hanya bisa diraih dalam mimpi. Lagu ketiga, “Head Over Heels”, menampilkan sisi riang dari jatuh cinta yang justru menimbulkan kegelisahan karena bayang-bayang kekasih yang belum pasti.

Klimaks dari EP ini hadir lewat lagu “Hilang dan Tak Kembali”. Aransemen drum yang menghentak dan rintihan backing vocal mempertegas gejolak perasaan Kamila terhadap kekasih yang dingin dan jauh.

EP ini ditutup dengan “Berakhir dan Berlalu”, sebuah balada orkestra yang menyayat hati. Lagu ini menjadi penutup yang pahit namun menguatkan, tentang menerima kenyataan cinta yang harus kandas karena pengkhianatan. Sebagai bonus, Kamila menghadirkan versi bahasa Jerman dari “Tutup Mata”, berjudul “Augen Zu”.

Dengan “The Scent of Camellias”, Kamila tidak hanya bercerita tentang kesedihan, tapi juga tentang kekuatan untuk tetap berdiri meski hati terluka. “Semoga semua orang bisa menemukan keindahan di balik melankolia,” kata Kamila .

EP ini sudah bisa didengarkan di berbagai platform digital.

TAGS