Jenny Rachman dan Daffa Wardhana Hadirkan Kehangatan Keluarga di Air Mata di Ujung Sajadah 2

Bantentoday – Air Mata di Ujung Sajadah 2 bukan hanya kisah tentang kehilangan dan air mata, tapi juga tentang keluarga yang mencoba menyatukan kembali kepingan hati yang retak karena duka. Di balik konflik besar antara Aqilla (Titi Kamal), Yumna (Citra Kirana), dan Baskara (Faqih Alaydrus), hadir sosok-sosok yang memberi warna, pengertian, dan kehangatan – mereka adalah Eyang Murni (Jenny Rachman) dan Fathan (Daffa Wardhana).
Keduanya menjadi simbol kasih keluarga yang tak lekang oleh waktu, hadir bukan hanya sebagai penopang cerita, tapi juga sebagai pengingat bahwa cinta keluarga selalu punya cara untuk menyembuhkan.
Fathan: Sang Kakak yang Kembali
Fathan adalah adik Arief yang telah lama terpisah sejak perceraian orang tua mereka di masa kecil. Bertahun-tahun kemudian, ia hidup dan bekerja di Kalimantan, jauh dari keluarganya di Solo. Namun kabar sakitnya Arief membawanya pulang, menghadirkan pertemuan kembali dalam kondisi yang penuh kesedihan dan duka.
Kembalinya Fathan ke rumah tak hanya menghidupkan kenangan lama, tapi juga membuka babak baru dalam konflik keluarga ini. Ia melihat langsung penderitaan Yumna, namun memahami kerinduan Aqilla pada anaknya. Empatinya pada Aqilla membuat Yumna semakin merasa terancam, ketakutan akan kehilangan anaknya Baskara. Fathan hadir sebagai sosok jembatan antara dua dunia: ia memahami luka, dan rasa paham itu datang dari luka tersendiri.
Eyang Murni: Ibu yang Menguburkan Anaknya
“Seharusnya anak yang menguburkan ibunya, bukan sebaliknya,” kata Eyang Murni penuh duka setelah kehilangan anaknya. Sebagai ibu dari Arief, kehilangan anak menjadi pukulan terberat dalam hidupnya. Meski dikenal bijak dan tenang, Eyang Murni tetap seorang ibu yang rapuh ketika cinta sebesar itu diambil darinya.
Jenny Rachman menampilkan sosok Eyang Murni dengan kelembutan dan keteguhan yang menyentuh. Ia berusaha menjaga kedamaian di tengah keluarga yang dilanda duka dan kebingungan. Dalam keheningannya, Eyang Murni menjadi penopang emosional bagi Yumna dan Baskara – sebagai bukti kalau kasih ibu tidak ada batasnya.
Air Mata di Ujung Sajadah 2 adalah kisah tentang cinta, kehilangan, dan kekuatan keluarga yang berusaha bertahan dalam duka. Melalui Fathan dan Eyang Murni, film ini menunjukkan bahwa keluarga bukan hanya tentang siapa yang terikat oleh darah, tapi siapa yang tetap bertahan di saat semuanya terasa hancur.
Air Mata di Ujung Sajadah sedang tayang di seluruh bioskop Indonesia, menguras air mata lebih dari 162,177 penonton Indonesia.
