Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Jelang Pilkada 2024, MUI Banten ajak ulama dan kyai jadi penyejuk bagi umat

Jelang Pilkada 2024, MUI Banten ajak ulama dan kyai jadi penyejuk bagi umat

Bantentoday – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten mengajak para ulama dan kyai serta pimpinan ormas keagamaan lainnya menjadi penyejuk bagi umat menjelang pencoblosan Pilkada serentak 2024.

“Kami mengajak kepada seluruh keluarga besar MUI untuk bisa memilah dan memilih diksi dan narasi dakwah yang menyejukkan pada semua orang,” kata Ketua Umum MUI Banten KH Ahmad Bazari Syam di Serang, Kamis (21/11).

Ia mengatakan, dalam narasi dan diksi dakwah yang disampaikan keluarga besar MUI Banten yakni para ulama, kyai dan pimpinan pondok pesantren, agar memberikan ketenangan dan ketentraman kepada seluruh masyarakat, di tengah suasana politik saat ini menjelang pencoblosan pelaksanaan Pilkada serentak pada 27 November 2024.

“Perbedaan pilihan itu hal yang biasa, namun tidak harus melahirkan perselisihan, pertentangan apalagi perpecahan,” katanya.

MUI Banten juga mengimbau kepada seluruh umat Islam agar menyalurkan hak pilihnya karena memilih pemimpin itu adalah kewajiban sebagai sebuah ikhtiar untuk mencari sosok pemimpin yang terbaik.

Bazari Syam juga mengajak kepada para ulama dan kyai agar memberikan edukasi kepada umat untuk menjauhi money politic karena hal tersebut juga bertentangan dengan ajaran Islam.

“Makanya kami bersinergi dengan KPU, Bawaslu, Kepolisian dan TNI untuk memberikan pelajaran kepada masyarakat bahwa ‘riswah’ dalam bentuk apapun dilarang dalam Islam,” katanya.

Ajakan serupa juga disampaikan KH Sodikun yang mewakili Ketua Umum MUI Pusat dalam kesempatan tersebut, ia mengajak seluruh keluarga besar MUI untuk bersikap netral dalam pelaksanaan Pilkada serentak dan secara organisasi tidak boleh berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon tertentu.

Ia mengajak para ulama dan kyai agar menjadi perekat dan penguat anak bangsa agar jangan sampai terjadi perpecahan yang disebabkan karena berbeda pandangan politik atau berbeda pilihan.

Ia mengatakan, memilih dalam pandangan Islam adalah sebuah kewajiban, sehingga jangan sampai ‘golput” karena itu adalah haram dalam paradigma Islam karena itu perbuatan tidak bertanggung jawab.

“Kemudian dalam tausiyah kebangsaan MUI mendoakan agar Pilkada serentak ini menghasilkan pemimpin yang amanah, jujur dan bisa memajukan bangsa dan negara,” kata KH Sodikun.

Sementara, Ketua Umum PB Mathla’ul Anwar KH Embay Mulya Syarif mengajak MUI untuk bersama sama dengan pemerintah dan ormas lainnya untuk menyukseskan pelaksanaan Pilkada serentak serta tetap bersikap netral secara kelembagaan-nya.

“Kalau MUI secara organisasi tentu harus netral, namun demikian secara pribadi masing-masing punya pilihan itu silahkan saja. Bahkan justeru di saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terkait Pilkada ini, MUI harus jadi penyejuk dan penengah umat,’ kata KH Embay Mukya Syarif. (Ant)

TAGS