Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Indonesia ikut ajang gim Gamescom Jerman 2024, Pemerintah targetkan jaring transaksi hingga Rp2 triliun

Indonesia ikut ajang gim Gamescom Jerman 2024, Pemerintah targetkan jaring transaksi hingga Rp2 triliun

Bantentoday – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan nilai transaksi yang ditargetkan pada keikutsertaan pengembang gim lokal Indonesia di ajang gim terbesar di dunia “Gamescom Jerman 2024” mencapai minimal sebesar 150 juta dolar AS atau sekitar Rp2 triliun lebih.

Kata Menparekraf Sandiaga, bahwa hal ini merupakan kali kelima pengembang gim lokal Indonesia untuk berpartisipasi di bursa gim terbesar dunia.

“Ini sebagai tindak lanjut dari Perpres Nomor 19 Tahun 2024, dimana kami ingin gim-gim lokal ini bisa mendapatkan best practice-nya dari sini (Gamescom),” kata Sandiaga usai menghadiri Official Opening Ceremony Gamescom yang berlangsung di Koelnmesse Halle, Jerman, Rabu (21/8/2024).

Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno, menambahkan sejak pertama kali Indonesia berpartisipasi dalam Gamescom memperlihatkan dampak positif. Dapat dilihat dari nilai transaksi yang terus bertambah tiap kali ikut serta dalam ajang pameran gim terbesar dunia tersebut.

“Dua tahun lalu (2022) misalnya nilai transaksi hanya 70 juta dolar AS, tahun lalu (2023) sampai 115 juta dolar AS. Jadi ada angka yang terus meningkat,” kata Arif.

Dalam Gamescom, Arif mengungkapkan banyak dari negara, provinsi, atau pemerintah daerah yang mendukung industri gim daerahnya masing-masing. Hal ini tentu dapat menjadi inspirasi bagi paling tidak lima provinsi di Indonesia yang menjadi pusat-pusat game development.

“Tentu nantinya dapat menjadi bagian untuk mendukung keikutsertaan pada Gamescom tahun depan (2025). Karena kita (Indonesia) sudah dilihat menjadi satu titik yang utama dalam games market dunia,” ujarnya.

Keikutsertaan Gamescom 2024 yang berlangsung di Koln, Jerman, pada 21 hingga 25 Agustus 2024 merupakan hasil kolaborasi dan dukungan antara Kemenparekraf/Baparekraf bersama dengan Kementerian Perdagangan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Asosiasi Gim Indonesia.

Sebagai salah satu event gim bisnis (B2B) dan konsumen (B2C) dunia, Gamescom pertama kali diadakan pada 2009 dan selalu masuk ke dalam kalender event yang diikuti oleh developer dan publisher gim tingkat dunia setiap tahunnya.

Tahun ini ada 10 perusahaan gim lokal yang telah terkurasi. Yakni Agate, Berangin Creative, Fat Raccoon Games, Frame Rats Digital, Gambir Studio, Gingersun, Glory Jam, Klapanom, Niji Games, dan Plexus Studio & Oray Studio.

TAGS