Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Indonesia Dukung Malaysia Sebagai Koordinator Negara AITIGA

Indonesia Dukung Malaysia Sebagai Koordinator Negara AITIGA

“Indonesia dukung Malaysia sebagai Negara Koordinator Peningkatan Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN-India (ASEAN-India Trade in Goods Agreement/AITIGA)”.

Bantentoday – Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri menekankan, Indonesia mendukung penuh Malaysia sebagai Negara Koordinator Peningkatan Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN-India (ASEAN-India Trade in Goods Agreement/AITIGA).

“Malaysia dapat menjembatani diskusi yang lebih dalam dengan India, mengingat capaian perundingan yang tergolong rendah,” ucapnya saat bertemu Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz yang didampingi Wakil Menteri Investasi, Perdagangan, dan Perindustrian Malaysia, Liew Chin Tong, Jumat (28/2) di Desaru, Johor, Malaysia. Pertemuan ini diselenggarakan di sela-sela kegiatan Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers’/AEM Retreat) ke-31.

“Saat ini, masih terdapat perbedaan tingkat ambisi antara ASEAN dan India, khususnya dalam liberalisasi akses pasar. Kami mendukung Malaysia dalam mendorong prioritas penyelesaian perundingan ini yang diusulkan sebagai Priority Economic Deliverables (PED), serta perundingan yang telah dimandatkan para Menteri untuk diselesaikan pada 2025,” ungkap Wamendag Roro.

Menurut Wamendag Roro, Indonesia mendukung penyelesaian reviu AITIGA lebih sederhana, lebih mudah digunakan, dan lebih fasilitatif. Adapun, Menteri Zafrul menyatakan, Malaysia optimis perundingan ini akan semakin ambisius ke depannya “Kami mendukung ASEAN 2025 di bawah kepemimpinan Malaysia dan menekankan urgensi ASEAN untuk bersatu menghadapi keadaan global. Indonesia telah menyusun non-paper urgensi pentingnya joint effort untuk menghadapi ancaman perdagangan serta tindakan mitigasinya,” tegas Wamendag Roro.

PED lainnya yang turut dibahas dalam pertemuan ini adalah ASEAN Framework for Integrated Semi-conductor Supply-Chain (AFISS). Menurut Wamendag Roro, Indonesia memandang adanya tren positif pada industri semikonduktor yang didorong oleh meningkatnya permintaan akan kemajuan teknologi. Selain itu, industri manufaktur semikonduktor ASEAN juga semakin berkembang.

“Indonesia mengusulkan agar AFISS diselaraskan dengan Inisiatif Berbasis Proyek Industri ASEAN (ASEAN Industrial Project-Based Initiatives/AIPBI) yang diinisiasi oleh Indonesia sejak menjadi Ketua ASEAN pada 2023. Industri semikonduktor dapat memperkuat integrasi rantai pasokan ASEAN/regional dan meningkatkan daya saing teknologi ASEAN,” ujar Wamendag Roro.

Dalam pertemuan ini, Wamendag Roro menyampaikan, bahwa Indonesia mengapresiasi tindakan cepat pemerintah Malaysia dalam meratifikasi Perjanjian Perdagangan Perbatasan (Indonesia Malaysia Border Trade Agreement/BTA) 2023. Saat ini, Indonesia telah memasuki tahap akhir ratifikasi BTA 2023 yang diharapkan selesai pada tahun ini.

Wamendag Roro menambahkan, rute kapal Roro yang menghubungkan Batam-Johor dapat meningkatkan perdagangan antara kedua Negara. Terkait hal itu, Menteri Zafrul akan menindaklanjutinya. Disampaikan pula oleh Wamendag Roro, Indonesia saat ini juga sedang dalam proses penyiapan sarana dan prasarana di Terminal Barang Internasional Entikong.

Menutup pertemuan, Wamendag Roro menekankan kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Pertemuan Joint Trade and Investment Committee (JTIC) tahun ini, sebagai forum bilateral tingkat Menteri. “Indonesia mendorong pengaktifan kembali forum JTIC untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi kedua negara,” pungkas Wamendag Roro.

Total perdagangan Indonesia-Malaysia pada periode 2024 tercatat sebesar USD 22,94 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Malaysia sebesar USD 12,02 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari Malaysia sebesar USD 10,91 miliar.

TAGS