Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Ditengah El Nino Berkepanjangan, Pemkab Tangerang – Petani Panen Raya Padi

Ditengah El Nino Berkepanjangan, Pemkab Tangerang – Petani Panen Raya Padi

Bantentoday – Pemkab Tangerang, Provinsi Banten, melakukan panen raya padi bersama petani di lahan seluas sekitar 250 hektar berjenis Inpari 32, Inpari 42, dan Ciherang di Kecamatan Sukadiri.

“Panen Raya seluas 250 Ha yang kami laksanakan menjadi angin segar bagi Kabupaten Tangerang, terutama dalam situasi menghadapi kekeringan (El Nino), ancaman krisis pangan global, serta gejolak inflasi,” ucap Penjabat (Pj) Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono di Tangerang, Rabu (18/10).

Sawah yang dipanen merupakan sawah lama, dengan total luas sawah di Kabupaten Tangerang mencapai seluas 36.202 hektar yang terdiri dari sawah irigasi seluas 23.745 hektar dan sawah tadah hujan seluas 12.350 hektar.

Tujuan kegiatan panen raya ini adalah untuk membantu program pemerintah dalam menuju swasembada pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

“Di tengah ketidakpastian global yang terjadi saat ini, ketahanan pangan perlu dibangun secara kuat dan terintegrasi. Ketahanan pangan yang baik adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan baik dari segi jumlah, mutu, gizi, keragaman, dan keterjangkauan,” ujarnya.

Ia menambahkan, selain untuk mendukung ketersediaan dan peningkatan kesejahteraan petani, Pemerintah Kabupaten Tangerang telah membangun pusat kawasan agropolitan (Puskagro) di Desa Sarakan, Kecamatan Sepatan.

“Puskagro ini diharapkan dapat memperkuat ketersediaan pangan di daerah melalui produksi dan pengelolaan pangan yang terintegrasi dengan dilengkapi fasilitas pascapanen modern yang dapat menambah daya jual produk serta meningkatkan kesejahteraan para petani,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Asep Jatnika menambahkan bahwa gelaran panen raya padi di Desa Sukadiri, Kecamatan Sukadiri, ini mencapai 250 hektare.

“Kabupaten Tangerang memiliki baku sawah seluas 36.202 hektar yang berada di 29 kecamatan dengan indeks pertanaman (IP) 1,8 dan produktivitas 4,9 ton/hektar,” katanya.

Ia melaporkan bahwa, luas panen dari periode bulan Januari sampai September 2023 berjumlah 49.111 hektare dengan produksi gabah kering giling (GKG) sebanyak 240.666 ton dan produksi beras sebanyak 150.980 ton. “Kemudian, pada bulan Oktober 2023 diperkirakan luas panen di Kabupaten Tangerang sebanyak 6.697 hektar,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, untuk meningkatkan produksi khususnya padi, Pemerintah Kabupaten Tangerang mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi untuk jenis urea sebanyak 12.183.381 kilogram dan NPK sebanyak 5.082.788 kilogram.

“Kami pun mendorong para petani untuk menggarap area sawah yang tersedia secara maksimal dan meningkatkan koordinasi antarkelompok tani termasuk dengan petugas penyuluh pertanian,” kata dia.

TAGS