Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Disdik Kabupaten Tangerang: Dari 743 sekolah, ada 96 kondisinya rusak berat

Disdik Kabupaten Tangerang: Dari 743 sekolah, ada 96 kondisinya rusak berat

Bantentoday – Dari total sebanyak 743 sekolah dasar negeri di Kabupaten Tangerang, terdapat 96 Sekolah Dasar Negeri (SDN) dalam kondisi rusak berat.

“96 Sekolah Dasar Negeri dalam kondisi rusak berat,” kata Kabid SD Dinas pendidikan (Disdik) Kabupaten Tangerang Dilly Windu di Tangerang beberapa waktu lalu.

Dilly bilang, sebanyak 2,6 persen dari sekolah yang rusak tersebut, lanjutnya, akan dilakukan perbaikan dan menjadi fokus Disdik Kabupaten Tangerang.

“Proses perbaikan akan dilakukan secara bertahap, karena anggaran yang kami pegang terbatas,” ucapnya.

Menurutnya, untuk mempercepat dan menambah kuota perbaikan, pihaknya tengah meminta dana bantuan CSR baik dari pusat maupun provinsi, sehingga jumlah sekolah yang diperbaiki setiap tahun lebih banyak.

“Nah itu pun tidak bisa semua, paling CSR hanya bisa membantu dua sekolah, mungkin hanya bisa membantu lima sekolah, mungkin bantuan provinsi hanya bisa bantu tiga sekolah. Jadi proses perbaikan dilakukan secara bertahap,” paparnya.

Dilly menjelaskan, bahwa terbatasnya proses perbaikan atau revitalisasi SDN di Kabupaten Tangerang disebabkan jumlah SDN yang rusak cukup banyak. Maka dari itu, perbaikan sekolah akan dilakukan secara bertahap.

“Hambatannya itu, jumlah SDN banyak. Sementara jumlah dana yang ada tidak sebanding dengan jumlah sekolah, sehingga proses perbaikan harus dilakukan secara bertahap,” ujarnya.

Kepala Disdik Kabupaten Tangerang Dadan Gandana menambahkan salah satu SDN yang akan dilakukan perbaikan pada di tahun 2024 dengan anggaran perubahan adalah SDN 1 Sukamulya, Kecamatan Cikupa.

“Ada tiga ruang kelas yang rusak dan akan dilakukan perbaikan di tahun 2024 ini, ” tungkas Dadan.

TAGS