Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Dinkes Lebak Ajak Masyarakat Waspada ISPA Dampak El Nino

Dinkes Lebak Ajak Masyarakat Waspada ISPA Dampak El Nino

Bantentoday – Lebak – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meminta masyarakat di daerah ini meningkatkan kewaspadaan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) menghadapi perubahan iklim El Nino yang diprediksikan puncak kemaraunya pada Agustus -September 2023.

“Perubahan iklim El Nino yang memicu terjadi kemarau panjang itu yang penting produksi ketahanan pangan dan air bersih relatif stabil dan terjaga dengan baik,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah di Lebak, Selasa (8/8).

Jelasnya, sepanjang ketahanan pangan dan air bersih melimpah, tidak akan menurunkan imunitas tubuh dan tidak mudah terserang ISPA.

Saat ini, katanya masyarakat patut kewaspadaan penyakit ISPA menghadapi kekeringan tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat mengutamakan budaya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan dapat menjaga kebersihan lingkungan dengan menggunakan air bersih.

Selain itu juga mengonsumsi makanan yang bergizi serta buah-buahan dan sayur -sayuran juga menjaga stamina tubuh serta banyak istirahat.

“Kami meyakini dengan PHBS, menjaga kebersihan lingkungan dan mengkonsumsi pangan yang bergizi tidak mudah terserang ISPA,”katanya.

Menurut dia, selama ini, kasus penyakit ISPA di Kabupaten Lebak masuk kategori tertinggi dibandingkankan dengan 10 jenis penyakit lainnya.

Bahkan,pada tahun 2022 lalu mencapai 10 ribu warga di daerah ini terserang ISPA, namun belum ditemukan laporan korban jiwa.

Mereka yang terserang penyakit ISPA itu kebanyakan berobat ke puskesmas, klinik, dan rumah sakit.

Penyakit ISPA tentu berbahaya apalagi bila sudah disertai pneumonia, sehingga pasien sulit ditolong.

Beberapa gejala ISPA di antaranya hidung tersumbat dan pilek, batuk kering tanpa dahak, demam ringan, sakit tenggorokan, sakit kepala ringan, bernapas cepat atau kesulitan napas dan warna kebiruan pada kulit akibat kekurangan oksigen.

“Warga terserang penyakit itu akibat dampak perubahan iklim El Nino yang menimbulkan kemarau itu,” katanya.

TAGS