We use cookies to enhance your browsing experience, serve personalized ads or content, and analyze our traffic. By clicking "Accept All", you consent to our use of cookies.
Customize Consent Preferences
We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.
The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ...
Always Active
Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.
No cookies to display.
Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.
No cookies to display.
Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.
No cookies to display.
Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.
No cookies to display.
Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.
Bantentoday – Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak, Banten Luli Agustina menargetkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara di daerah itu sebanyak 1,5 juta pada tahun 2024. “Kami optimistis targetkan kunjungan wisatawan tahun ini bisa terealisasi 1 juta wisatawan domestik dan 500 ribu wisatawan mancanegara,” katanya, Senin (10/6).
Target wisatawan yang berkunjung ke wilayah Kabupaten Lebak tahun ini menurun dibandingkan pada 2023 yang tercatat kunjungan wisatawan domestik 1,1 juta orang dan wisatawan mancanegara 868 orang. “Para wisatawan itu mengunjungi 248 destinasi wisata di Lebak terdiri dari wisata alam, wisata buatan, wisata budaya Badui dan wisata religi,” paparnya.
Namun, jelasnya, kebanyakan wisatawan mancanegara mengunjungi wisata pesisir Pantai Sawarna untuk bermain surving atau selancar. Selama ini, lanjut Luli, pengembangan sektor pariwisata di Lebak melibatkan kolaborasi pentahelix salah satunya dengan pelaku jasa pariwisata, termasuk media. Selain itu juga menyelenggarakan kegiatan di antaranya Seba Badui dan Festival Seni Multatuli.
“Kami yakin target kunjungan wisatawan itu bisa tercapai dengan kolaborasi itu,” kata Luli menegaskan.
Kata Luli, pemerintah daerah berupaya untuk kemudahan wisatawan mengunjungi destinasi wisata dengan melakukan perbaikan infrastruktur jalan dan fasilitas lainnya, seperti penyediaan internet, penginapan, home stay dan pasar mini. Pembangunan infrastruktur tentu berdampak terhadap peningkatan kunjungan wisatawan sehingga dapat mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Karena itu, pemerintah daerah menaruh perhatian tinggi terhadap pembangunan sektor pariwisata, sebab secara langsung dapat meningkatkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB). Lebak, ujar Luli, memiliki potensi pariwisata yang luar biasa karena terdapat wisata budaya masyarakat Badui dan tidak ada di Pulau Jawa.
Wisata budaya adat Badui masuk kategori wisatawan yang sudah mendunia, sehingga pemerintah daerah memperhatikan wisata tersebut guna meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.
Sementara itu, pelaku wisata di Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya sangat mendukung kebijakan pemerintah daerah dengan menargetkan 1,5 juta wisatawan karena dapat mendongkrak laju pendapatan ekonomi masyarakat.
“Kami sebagai pelaku wisata tentu menyambut baik dengan menaruh perhatian sektor pariwisata yang dilakukan pemerintah daerah itu,” kata Tuti, seorang pemilik wisata buatan di Rangkasbitung Lebak.