Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

BPJS Ketenagakerjaan Banten Targetkan Petani & Sektor Informal Jadi Peserta KKBC

BPJS Ketenagakerjaan Banten Targetkan Petani & Sektor Informal Jadi Peserta KKBC

Bantentoday – BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Banten menargetkan seluruh pekerja seperti petani maupun sektor informal yang ada di pedesaan di daerahnya itu masuk dalam kepesertaan Kerja Keras Bebas Cemas (KKBC).

“Seperti dalam peluncuran pertama program KKBC di desa Desa Pete, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang kita targetkan 80 persen pekerja informal ikut kepesertaan agar bisa terlindungi,” kata Kepala Kantor BPJS-TK Wilayah Banten Kunto Wibowo di Tangerang, Jumat (7/7).

Kunto mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan kini memiliki program KKBC yang saat ini baru pertama kali diluncurkan di Banten yakni di Desa Desa Pete, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang yang memiliki banyak masyarakat pekerja informal seperti petani, pedagang dan sektor lainnya yang memiliki hak sama untuk mendapatkan perlindungan sosial.

BPJS-TK Banten kini tengah fokus menggarap sektor Bukan Penerima Upah (BPU) yang sebagian besar berada di ekosistem desa.

Dengan iuran mulai dari Rp36.800 per bulan, para pekerja rentan mendapatkan perlindungan seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Hari Tua (JHT).

“Cara ini dinilai tepat karena pekerja di sektor informal atau BPU yang mayoritasnya belum paham pentingnya perlindungan Jamsostek,” katanya menambahkan.

Menurutnya, program KKBC banyak manfaatnya yang bakal didapat oleh para pekerja informal, yaitu seperti perawatan tanpa batas biaya, santunan kematian karena kecelakaan kerja sebesar 48 kali upah yang dilaporkan, santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB), dan santunan cacat total tetap, serta layanan homecare.

Kemudian, jika peserta meninggal bukan karena kecelakaan kerja, ahli warisnya akan mendapatkan santunan sebesar Rp42 juta serta beasiswa pendidikan untuk dua orang anak dari jenjang TK hingga perguruan tinggi, maksimal Rp174 juta.

“Sehingga meski sudah tidak bekerja, mereka dapat tetap hidup dengan layak. Hal ini secara tidak langsung turut menekan pertumbuhan angka kemiskinan ekstrim di Indonesia,” jelasnya.

TAGS