Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

BPIP: Ciptakan Pemilu 2024 Damai dan Menjaga Demokrasi Pancasila

BPIP: Ciptakan Pemilu 2024 Damai dan Menjaga Demokrasi Pancasila

Bantentoday – Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo menyampaikan sejumlah tantangan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa jelang digelarnya pemilihan umum (Pemilu) 2024 di Indonesia.

“Tantangan kita adalah menciptakan Pemilu damai. Dimana gagasan dan ide adalah yang menjadi perdebatan, bukan identitas, isu SARA, ataupun memori-memori masa ‘keemasan’ jaman dahulu,” katanya dikutip dari Antara, Minggu (11/6).

Dirinya melanjutkan, jika masyarakat memiliki nilai ketuhanan, mereka takut pada Tuhan, mereka mencintai Tuhan sehingga tidak akan menghancurkan martabat manusia lainnya.

“Maka, mereka yang mengamalkan nilai Pancasila tidak akan menjelek-jelekkan orang, menganggap orang lain dibawahnya, menganggap orang lain bisa ditindas, dan tidak memecah belah persatuan Indonesia,” tuturnya.

Menurut Benny, beberapa poin bagaimana demokrasi Pancasila tetap terjaga selama masa menyambut tahun pemilu 2024.

Satu, elit politik mengedepankan Pancasila, sebagai etika publik dan alat pemersatu. Mereka tidak boleh bicara soal keluar dari Pancasila,” ucapnya.

Kedua, partai politik mengendalikan tim sukses dan sosial yang menyebarkan hoaks dan kebencian.

Ketiga, partai politik mengedepankan nilai musyawarah mufakat. Keempat, penggiat media sosial menjadi pemutus kata bukan pengiya kata, menjadi kritis untuk menelaah informasi; anda harus menjadi wasit yang adil agar media sosial bukan penghancur tetapi menjaga persatuan Indonesia.

Kelima, partisipasi publik diperlukan untuk menjaga moral dan pendidikan pemilih yang cerdas,” pungkas Benny.

TAGS