Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

BKKBN Sebar 101.236 Kader Pendata Lakukan PK-23

BKKBN Sebar 101.236 Kader Pendata Lakukan PK-23

Bantentoday – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat sebanyak 101.236 kader pendata melakukan pemutakhiran Pendataan Keluarga tahun 2023 (PK-23) secara serentak di seluruh Indonesia.

“Kemarin Sabtu (1/7), pemutakhiran sudah dimulai serentak. Kami berharap masyarakat ikut membantu untuk memberikan data yang benar saat petugas datang mendata nanti untuk mendapatkan data yang benar dan valid,” kata Plt. Direktur Pelaporan dan Statistik BKKBN Lina Widyastuti, Minggu (2/7).

Kata Lina, semua kader pendata disebar ke 13.263 desa dan agenda pemutakhiran itu berlangsung selama satu bulan, dengan target masa berakhir yakni 31 Juli.

Dalam pemutakhiran tahun ini, hasil data dari 15,5 juta keluarga akan digunakan untuk intervensi Program Bangga Kencana termasuk percepatan penurunan stunting dan sasaran penghapusan kemiskinan ekstrem.

Pemutakhirannya pun dilakukan dengan dua metode pengumpulan data, yaitu metode formulir (paper based) dan telepon pintar (smartphone) yang ditentukan berdasarkan pemetaan yang dilakukan provinsi.

Data hasil Pendataan Keluarga dan pemutakhirannya menggambarkan data mikro keluarga dan anggota keluarga yang meliputi indikator kependudukan atau demografi, keluarga berencana, pembangunan keluarga dan keluarga berisiko stunting.

Dimana pemutakhirkan data akan melalui proses perlengkapan, perbaikan, pembaharuan, pencatatan mutasi dan pendataan keluarga baru, yang belum ada dalam BDKI melalui kunjungan rumah ke rumah dengan cara mewawancara dan atau mengobservasi kepala keluarga, yang dilakukan secara serentak pada waktu yang telah ditentukan.

“Pemutakhiran serentak di seluruh Indonesia pada 1-31 Juli ini untuk meningkatkan akurasi data sehingga intervensi pemerintah dalam percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem bisa tepat kepada keluarga sasaran,” pungkas Lina.

Baca juga: Tekan Angka Stunting, Pemkot Tangerang Canangkan ‘Goceng’

Baca juga: Pemkab: Sinergitas OPD Tangani Stunting di Lebak Berjalan Baik

TAGS