Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Belajar Untuk #SalingJaga di Ruang Digital Lewat Film ‘Budi Pekerti’ 

Belajar Untuk #SalingJaga di Ruang Digital Lewat Film ‘Budi Pekerti’ 

Bantentoday – Film “Budi Pekerti” mengisahkan kisah Ibu Prani (Sha Ine Febriyanti), seorang guru bimbingan konseling (BK) yang terlibat dalam sebuah konflik dengan salah satu pengunjung pasar di wilayah Yogyakarta.

Konflik ini rupanya direkam oleh pengunjung lain tanpa pengetahuan Bu Prani, dan video tersebut menjadi populer di media sosial. Namun sayangnya, akibat video ini, Bu Prani dan keluarganya terjebak dalam lingkaran misinformasi, mendapat komentar negatif, dan bahkan menjadi sasaran perundungan dari pengguna media sosial. 

Keadaan di atas merupakan sepenggal cerita dari film “Budi Pekerti’, karya Sutradara dan Penulis Skenario, Wregas Bhanuteja, yang mencerminkan realita di era digital saat ini.

“Film ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya pengguna platform digital untuk senantiasa selalu berbudi pekerti dan #SalingJaga. Baik di kehidupan nyata maupun dalam lingkungan digital. Di mana, pesan ini juga sejalan dengan pesan #SalingJaga yang digaungkan TikTok untuk mendorong pengguna turut menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman,” kata Wregas.  

Katanya, bahwa film ini mengingatkan kita akan begitu banyak konten misinformasi/disinformasi/hoaks yang tak sengaja mampir di timeline tanpa kita sadari. Seringkali, kita pun mengonsumsi konten tersebut dan bahkan turut menyebarkannya, tanpa sadar bahwa penyebaran yang dilakukan dapat berdampak pada orang lain, khususnya kepada orang yang menjadi sasaran hoaks.  

“TikTok, sebagai platform yang selalu berkomitmen untuk mendorong penggunaan platform digital secara bijak dan bertanggung jawab, mengajak seluruh masyarakat untuk mengambil inspirasi dari film ‘Budi Pekerti’,” kata Anbar Jayadi, Outreach and Partnerships, Trust and Safety, TikTok Indonesia.  

Jelasnya, dengan dukungan TikTok terhadap film ini, kami berharap agar komunitas TikTok dan seluruh pengguna dapat bersama-sama #SalingJaga untuk melawan misinformasi, disinformasi, dan hoaks. Lebih dari itu, kami berharap agar komunitas TikTok dan pengguna platform digital lainnya dapat aktif menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman serta saling berempati satu sama lain.

“Salah satu caranya, dengan bijak bermedia sosial dan menggunakan fitur-fitur keamanan TikTok secara bertanggungjawab, termasuk melaporkan konten yang dianggap melanggar Panduan Komunitas,” kata Anbar Jayadi. 

Sementara, aktris dan pemain film “Budi Pekerti”, Prilly Latuconsina juga mengatakan, “Setelah berperan menjadi pemain film “Budi Pekerti”, saya menjadi lebih memahami pentingnya menjadi pengguna media sosial dan platform digital yang bijak. Misalnya, semudah dengan saring informasi atau komentar sebelum sharing di lingkungan digital, sehingga kita bisa selalu bisa saling menjaga satu sama lain, khususnya dari misinformasi/disinformasi/hoaks.”  

Film “Budi Pekerti” saat ini sudah tayang di seluruh bioskop tanah air sejak 2 November lalu. Untuk tahu lebih lanjut cerita dibalik pembuatan film dan informasi menarik lainnya seputar film “Budi Pekerti”, ikuti akun TikTok Budi Pekerti di @filmbudipekerti. 

TAGS